Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp
Iklan

PEMBARUAN.ID – Beberapa hari belakangan halaman kantor Gubernur Lampung selalu ramai dengan massa aksi yang menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Baru kali ini pihak eksekutif hadir menemui massa aksi.

Ya, Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim bersama Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay turun menemui massa aksi dari Aliansi Lampung Memanggil (ALM), Kamis (15/09/2022).

Tepat pukul 14.40 WIB, massa aksi yang telah melakukan orasi kurang lebih tiga jam tersebut menyambut kehadiran Wagub dan Ketua DPRD yang didampingi beberapa anggota dewan lainnya seperti Wakil Ketua Komisi III DPRD Noverisman Subing, Anggota FPKB Jauharoh Haddad dan Ketua FPKS Ade Utami Ibnu.

Massa aksi pun menyodorkan nota kesepahaman yang berisi tuntutan yang harus disampaikan ke Presiden dan DPR RI. Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay pun menandatangani surat tersebut, dan berjanji akan ada keputusan secara kelembagaan.

“Ya, memang seharusnya aspirasi bukan hanya disampaikan kepada legislatif. Namun juga eksekutif. Aspirasi kami terima dan nanti kita keluarkan keputusan secara kelembagaan juga,” kata Mingrum dihadapan massa aksi.

Berikut isi tuntutan Aliansi Lampung Memanggil (ALM).
1. Tolak kenaikan harga BBM.
2. Cabut UU No 11 tahun 2020.
3. Tolak RKUHP.
4. Berikan jaminan sosial bagi rakyat.
5. Transparansi RUU Sisdiknas dan libatkan seluruh elemen terdampak dalam pembahasan.
6. Hentikan tindakan refresivitas aparat kepolisian kepada gerakan rakyat.

Meski tuntutan telah diterima, massa aksi masih enggan membubarkan diri. Massa beralasan masih akan menunggu bukti digital penyampaian surat tuntutan oleh DPRD Lampung ke pusat.

Massa pun mengaku akan mengawal proses penyampaian tuntutan tersebut ke pusat selama 1×24 jam. Bahkan, massa mengancam akan mengerahkan massa yang lebih banyak jika tuntutan tidak dipenuhi. (tim/red/***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait