Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp
Iklan

PEMBARUAN.ID – Dinamika Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 terus bergulir. Berbagai fenomena yang muncul menarik untuk dibicarakan lebih lanjut. Salah satunya, terkait meningkatnya anak muda yang terjun di dunia politik.

Hal itu diungkapkan oleh Akademisi Hukum Tata Negara Universitas Lampung (Unila), M. Iwan Satriawan beberapa waktu lalu.

Menurut Iwan, Pemilu 2024 mendatang akan terdapat banyak anak muda yang bersaing memperebutkan kursi legislatif.

Hasrat politik anak muda, terangnya, harus diimbangi oleh kapasitas politiknya. Seperti memiliki latar belakang hukum, pengalaman politik, kemampuan bernegosiasi hingga memobilisasi massa, dll.

“Jika tidak memiliki kapasitas politik yang cukup, lanjutnya, dikhawatirkan di kemudian hari jika terpilih mereka hanya datang, duduk dan diam (3D),” kata Iwan.

Hal itu akan menjadi persoalan yang lebih serius, jika Bacaleg milenial tanpa pengetahuan politik yang mumpuni, terpilih di parlemen RI.

Ia menilai peran DPR RI lebih besar karena bertugas merumuskan Undang-undang, daripada DPRD Provinsi yang hanya bertugas menjalankan.

Selanjutnya, ia menegaskan perlunya dikedepankan kapasitas politik sebelum bertarung di arena demokrasi terutama para milenial.

PDI Perjuangan Punya Pendidikan Kader

Menanggapi hal serupa, Politisi muda dari PDIP Lampung Deddy Wijaya Candra menyayangkan Bacaleg yang belum memiliki jam terbang, namun nekat ikut serta dalam kontestasi politik.

Hal tersebut, lanjutnya, di masa mendatang bisa menimbulkan langkah politik yang tidak tepat. Sebab, tidak bisa menampung aspirasi masyarakat hingga memberikan solusinya.

Wakil Ketua DPD PDIP Lampung itu menambahkan, perlunya sekolah-sekolah politik. Seperti bagaimana berpolitik, bagaimana mengatur anggaran hingga pengetahuan politik lainnya.

“Jadi sangat penting adanya pembelajaran politik yang cukup, sebelum memutuskan terjun di arena,” terangnya saat diwawancarai wartawan pembaruan.id, Sabtu (26/05/2023).

Menurut politisi yang sejak mahasiswa sudah malang-melintang di organisasi kepemudaan dan organisasi lintas agama itu, penting untuk mengetahui terlebih dahulu apa tugas dan fungsi yang akan dilakukan jika duduk di legislatif.

“Ya, jika tidak belajar dulu, tidak akan memberi dampak apa-apa terhadap masyarakat dan demokrasi,” ujarnya.

Beruntungnya, lanjutnya, partai politik yang ia usung dalam arena perjuangan itu, memberikan pendidikan-pendidikan politik bagi seluruh kader partai sebelum resmi bertarung memperebutkan kursi kepemimpinan.

Kader Muda PKB Sudah Siap Mental

Selain Deddy, wartawan pembaruan.id berkesempatan mewawancarai salah satu Politisi Muda dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhamad Ridho Athoriq untuk menanggapi hal serupa.

Ridho merupakan Politisi muda yang memutuskan langkah politik, maju sebagai Bacaleg di salah satu dapil di Lampung pada Pemilu 2024.

Memulai langkah politik menurutnya, karena jalan politik merupakan salah satu jalan untuk memperbaiki keadaan di masyarakat. Semangat itu mulai timbul, ketika ia aktif di organisasi Kemahasiswaan, Kepemudaan (Karang Taruna) hingga di Gemasaba besutan PKB Lampung.

Semasa aktif dan berkecimpung di berbagai organisasi seperti diatas, ia melihat dan mendengar suara masyarakat terutama anak-anak muda.

Suara milenial, lanjutnya, perlu mendapat ruang di legislatif. Untuk itulah ia maju pada Pemilu 2024, mewakili anak-anak muda.

Selain itu, ia menilai banyak anak-anak muda yang apatis terhadap politik. Kedepan, kesadaran dan melek politik anak-anak muda perlu ditumbuhkan.

Meski, Pemilu 2024 merupakan kontestasi politik pertamanya, ia optimis meniti karir dalam dunia perpolitikan. Hal itu tidak terlepas dari pengalaman-pengalamannya di berbagai organisasi yang ia ikuti, serta dorongan politisi-politisi senior dari PKB.

Menanggapi anggapan publik, terkait minimnya kapasitas politik Bacaleg milenial, ia mengatakan, sejak duduk di bangku sekolah, sudah membangun relasi sosial di masyarakat.

“Jadi modal sosial saya, sudah dibangun dari lama. Momen politik 2024 adalah jembatan dari relasi sosial yang saya pupuk sebelumnya,” ungkapnya.

Meski tergolong muda, terangnya, ia sudah memiliki pengetahuan dan mental yang cukup untuk terjun di dunia perpolitikan terutama Pemilu 2024. (sandika)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait