Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp
Iklan

PEMBARUAN.ID – Di hari pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Lampung (Unila) puturan ke dua, baner bertuliskan seruan untuk menyelamatkan Unila terpampang disejumlah jalan protokol.

Dari pantauan Pembaruan.Id, baner tersebut sedikitnya ada sembilan titik, diantaranya di Fly Over Kemiling, Jalan Pramuka, Unil, Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Tengku Umar, Gatot Subroto, WR Supratman, Dr Harun dan Jalan Kartini.

Berikut isi tulisan pada baner tersebut.
1. Selamatkan Marwah NU Ku, Selamatkan “UNILA ” Icon Pendidikan Kebanggaan Masyarakat Lampung.
2. Bapak Presiden RI, KPK, PBNU dan KEMENDIKTI. Tolong Lihat Universitas Lampung Saat Ini dalam Keadaan Bahaya, Selamatkan Simbol Pendidikan Dilampung Dari Kejahatan Pemalsu Data Dan Pembohong, Belum Jadi Rektor Prof. Suharso PHd Sudah Pintar Bohong, Pemalsu Data, Pikun Mudah Lupa Bin Linglung.

Salah satu baner yang terpampang di dekat Fly Over Kemiling

Koordinator Kaum Muda Nahdiyin (KMN), Yuridis Mahendra menepis jika baner tersebut dipasang oleh pihaknya. Bahkan, pria gondrong itu mengaku, dirinya mengetahui adanya baner yang mengatasnamakan lembaganya, dari anggotanya yang kebetulan melintas di beberapa fly over.

“Saya tidak merasa membuat, memasang atau memerintahkan memasang baner itu. Tapi saya tidak mempersoalkan adanya baner tersebut. Ya, biarkan saja. Mungkin itu dari warga nahdliyin yang juga geram dengan kondisi Unila,” kata Yuridis dihubungi via telepon genggamnya, Selasa (27/12/2022) malam.

Diakui Yuridis, pihaknya memang telah melayangkan surat ke Kemendikti, KPK dan Presiden terkait Pilrek Unila. Salah satu poin dalam surat tersebut, kata dia, meminta agar pemerintah tidak menjatuhkan pilihan kepada Prof Suharso.

“Ya, kami sudah surati Kemendikti, KPK dan Presiden teekait penolakan kami terhadap Prof Suharso yang telah mencatut organisasi kebanggaan kami, yakni NU,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Yuridis, pertimbangan lain adalah teekait adanya indikasi politik uang yang akan membuat Unila tersandra, terlebih isu politik uang tersebut disokong salah satu pengusaha di Lampung.

“Itu sama dengan menggadaikan Unila. Orang-orang semacam itu jangan diberi kesempatan untuk berkuasa,” pungkasnya. (tim/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait