PEMBARUAN.ID – Satu lagi komunitas diskusi bagi pencinta literasi di Kota Tapis Berseri terbentuk. Namanya Bukut Literasi. Komunitas ini, Sabtu (12/11/2022), melaunching kegiatan perdana dengan berdiskusi dalam sebuah group “Bincang Literasi”.
Beberapa penggiat literasi, Jurnalis Lampung Ariyadi Ahmad, Praktisi Literasi Khaidir Bujung, Akademisi Wahyu Iryana yang hadir sebagai pemantik diskusi mengapresiasi lahirnya Bukit Literasi di Padepokan Afatar.
Pembina sekaligus Owner Bukit Literasi, Okta Rijaya mengatakan, Bukit Literasi lahir untuk mendukung bertumbuhnya budaya literasi, dan disuport Forum Literasi Lampung.
“Bukit Literasi hadir sebagai wadah para pencinta literasi berbagi info tentang buku-buku (literatur) yang menarik untuk dibaca. Ya, utamanya diskusi tentang bacaan dan penulisan,” kata legislator Lampung itu.
Selain diskusi, lanjut Okta, Bukit Literasi juga menyediakan mini perpustakaan yang saat ini terus mengupdate ketersediaan bahan bacaan bagi pencinta literasi. Karenanya, Okta mengajak para pencinta literasi untuk dapat ikut andil sebagai donatur bahan-bahan bacaan.
“Kita punya perpustakaan. Siapa saja boleh membaca di perpustakaan Bukit Literasi. Tidak hanya itu, para pencinta literasi juga bisa menyumbangkan bahan bacaan,” tuturnya.
Perpustakaan Bukit Literasi, tambah Okta, menargetkan, miliki bahan bacaan minimal 10 ribu buku. Untuk itu, kata dia, pihaknya mengundang para pencinta literasi untuk dapat berpartisipasi.
Di tempat yang sama, Relawan Literasi Lampung, Aditiya Saputra yang juga pembicara dalam giat tersebut, selain mengapresiasi lahirnya Bukit Literasi, penyiar radio El Shinta itu berharap budaya literasi terus tumbuh dan berkembang.
“Literasi itu tidak hanya sebatas baca tulis, tapi kemampuan untuk menangkap informasi kemudian ditransformasikan, itulah literasi,” singkatnya.
Dalam soft launching tersebut, Forum Literasi Lampung menyumbangkan puluhan buku bacaan kepada Bukit Literasi sebagai bentuk dukungan atas laginya komunitas literasi tersebut. (tim/red)