PEMBARUAN.ID – Ketua PCNU Kota Bandarlampung Kiyai Ikhwan Adji Wibowo meminta agar seluruh warga NU Kota Bandarlampung tidak terpecah belah oleh poltik identitas jelang Pemilu 2024.
Hal tersebut ditegaskan Kiyai Adji dalam sambutannya saat menghadiri Haul ke 14 Hadiyu Lampung, di Halaman TPA Baetul Quran, Way Kandis, Tanjung Senang, Sabtu (11/03/2023) malam.
“Saya ingatkan kepada warga Nahdliyin Kota Bandarlampung, hati hati, tahun depan kita akan memasuki tahun politik, jangan pernah mau, kita dibenturkan satu sama lain,” kata Kiyai Adji.
Biasanya, lanjut Kiyai Adji, menjelang tahun politik ada saja pihak yang membawa identitas keagamaan (politik identitas) hanya untuk tujuan politik praktis.
“Jika itu dilakukan jangan sampai politik kemudian membuat kita saling membenci, tentu itu bertentangan dengan tujuan agama,” kata Camat Telekbetung Selatan itu.
Seringkali, jelas dia, ada dua kelompok yang saling menarik dukungan mayoritas umat. Pertama, kelompok yang mengutamakan akidah dan identitas keagamaan tetapi mengabaikan toleransi dan kebinekaan. Kedua, kelompok yang mengutamakan toleransi dan kebinekaan tetapi mengabaikan aqidah dan identitas keagamaan.
Tugas NU, tegas dia, meluruskan dan menjaga pendulum agar umat islam yang mayoritas tidak terjebak pada tarikan salah satunya, kita menghendaki islam di Indonesia itu islam yang berkarakter wasatiyah atau moderat.
“Seperti yang diajarkan para ulama kita, bahwa kita tidak bisa memisahkan hubungan antara keislaman dan nasionalisme, antara keagamaan dengan kebangsaan, kedua duanya harus saling menguatkan, diejawanyahkan dalam satu tarikan nafas,” jelas dia.
Hadiyu sendiri adalah majelis dzikir tariqah yang berpusat di Babakan Cirebon Jawa Barat, di Provinsi Lampung diketuai oleh Kyai Sujud Syuhada yang juga merupakan Rois Syuriah MWC NU Tamjung Senang.
Turut hadir pada acara Haul tersebut diantatanya, Mursid Hadiyu KH. Zamzamin Amin dari Cirebon, Walikota Bandarlampung yang diwakili oleh ketua Baznas Kota, perwakilan Kemenag Kota Bandarlampung, camat dan unsur Uspika Kecamatan Tanjung Senang, Ketua MWC NU Tanjung Senang Makhsun, beserta jajaranya, serta seluruh pengurus ranting NU se Kecamatan Tanjung Senang.
Acara diakhiri dengan dzikir bersama yang dipimpin oleh mursid tariqah KH. Zamzamin Amin dari Cirebon. (rls/red)
Dengan mengatai orang lain beridentitas maka berbalik ke diri sendir beridentitas juga. Entah apa bentuk identitasnya.