Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – I Ketut Dharma Putra, alumnus Fakultas Hukum Universitas Lampung (Unila) angkatan 2014, kembali mengharumkan nama almamaternya dengan meraih beasiswa Chevening di Queen Mary University of London. Pencapaian ini merupakan bukti kerja keras dan dedikasi Yoga dalam mengejar impian di tingkat internasional.

Selama berkuliah di Unila, Yoga aktif berorganisasi dan mencetak berbagai prestasi. Ia bergabung dalam English Society (Eso) dan Pusat Studi Bantuan Hukum (PSBH). Di bidang kompetisi, Yoga berhasil meraih Juara 2 Constitutional Moot Court Competition di Mahkamah Konstitusi, Juara 3 Writing Competition Djarum Foundation, serta menjadi salah satu delegasi terbaik pada Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) di Sydney, Australia.

Tidak berhenti di situ, Yoga juga berkesempatan menjadi delegasi dalam ajang Model United Nations di berbagai belahan dunia, termasuk Harvard University di Boston dan Roma, Italia. Sebagai satu-satunya penerima Beasiswa Djarum Plus di angkatannya, Yoga juga memenangkan kompetisi Writing Competition, Community Development, dan International Exposure yang diadakan Djarum Foundation.

Baca Juga :   FK Unila Mantapkan Kualitas Pendidikan, Prodi Pulmonologi Tempuh Asesmen Akreditasi Nasional

Selain berprestasi secara akademik, Yoga juga aktif dalam kegiatan sosial. Ia turut berkontribusi dalam program pengembangan ekonomi masyarakat Lampung melalui budidaya sayuran hidroponik. Inisiatifnya ini mendapat apresiasi dari Djarum Foundation dan Satu Indonesia Awards by Astra International.

Setelah lulus S-1 pada tahun 2018, Yoga memulai kariernya di salah satu firma hukum korporasi di Jakarta. Ia menangani berbagai bidang seperti investasi asing langsung (FDI), merger & akuisisi, hukum pelayaran, serta sengketa bisnis. Berbekal pengalaman ini, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S-2 di Inggris dengan beasiswa Chevening.

Chevening, beasiswa bergengsi dari pemerintah Inggris dengan tingkat kompetisi tinggi (hanya sekitar 2% penerima), akhirnya berhasil diraih Yoga. Ia memilih Queen Mary University of London, salah satu universitas terbaik dunia di bidang hukum pelayaran, yang sesuai dengan keahliannya dalam menangani kasus hukum internasional di sektor ini.

Baca Juga :   Pelatihan Eco Enzyme di Desa Savana Jaya Sukses di Gelar Mahasiswa KKN Unila

Yoga mengakui bahwa adaptasi awal di Inggris tidak mudah. Ia menghadapi tantangan dalam memahami sistem hukum Inggris dan metode pembelajaran yang berbeda. Namun, dengan tekad yang kuat, Yoga berhasil menyesuaikan diri.

London, sebagai kota besar, menjadi tempat yang ideal bagi Yoga untuk memperluas jaringan profesional. Baginya, jejaring internasional yang ia bangun selama kuliah sangat membantu membuka peluang karier di masa depan.

Yoga berharap kisahnya dapat menginspirasi mahasiswa Unila dan generasi muda Indonesia untuk terus bermimpi besar dan melampaui batasan. “Be humble, be kind—you will go far in life,” pesannya.

Dengan pencapaian ini, Yoga membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih kesuksesan global. Ia adalah contoh nyata bahwa dedikasi, kerja keras, dan visi yang jelas dapat membawa seseorang menuju puncak prestasi. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait