JARRAKPOSLAMPUNG – Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menyelenggarakan Stadium General bertajuk “Psychowriting: Menulis sebagai Media Kritik dalam Ruang Demokrasi”, di Ballroom UIN RIL, Rabu (16/10/2024). Kegiatan ini menghadirkan narasumber inspiratif, Siti Muyassarotul Hafizoh, MPd, seorang penulis nasional sekaligus penerima Anugerah Nugra Jasa Dharma Pustaka dari Perpustakaan Nasional RI.
Dalam pemaparannya, Muyassarotul menekankan pentingnya literasi sebagai salah satu pilar demokrasi. Ia mengutip pesan terkenal dari Imam Al-Ghazali, “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.” Ia menjelaskan bahwa literasi melalui tulisan dapat menjadi media untuk menyalurkan gagasan, membangun dakwah, dan memberdayakan masyarakat dalam proses demokrasi.
Literasi dan Demokrasi: Membangun Keadilan Melalui Tulisan
Menurut Muyassarotul, menulis bukan sekadar sarana ekspresi, tetapi juga bentuk tanggung jawab sosial. Ia menegaskan, “Demokrasi menuju cita-cita keadilan dan kesejahteraan bersama. Meski ada masalah dan kesenjangan, literasi melalui tulisan, diskusi, dan edukasi dapat menjadi jalan pemberdayaan serta solusi.” Ia mengajak mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan literasi yang lebih dari sekadar membaca. Menulis, katanya, harus didukung oleh diskusi guna memperdalam pemahaman dan meningkatkan kualitas tulisan.
Psychowriting: Teknik Menulis yang Mempengaruhi Pembaca
Muyassarotul juga memperkenalkan konsep psychowriting, teknik menulis yang mampu memengaruhi psikologi pembaca. Ia berbagi pengalaman saat menulis novelnya yang berjudul Hilda, yang ditujukan untuk membantu pembaca mengatasi masalah psikologis seperti depresi. Menurutnya, ada dua hal yang menjadi modal utama dalam menulis: jatuh cinta dan patah hati. Ia menjelaskan bahwa patah hati yang dimaksud tidak hanya terkait dengan asmara, tetapi juga ketidakadilan sosial seperti pelecehan atau bullying.
Dukungan Universitas dan Teknologi dalam Menulis
Acara ini dibuka oleh Wakil Rektor II UIN RIL, Dr. Safari Daud, SAg, MSosI, yang menekankan pentingnya menjaga tradisi menulis di kalangan mahasiswa, terutama di era digital. “Teknologi telah memudahkan transformasi ilmu pengetahuan. Dulu kita menulis dengan mesin tik, sekarang semua bisa dilakukan dengan mudah melalui perangkat digital,” ujarnya.
Safari juga menyoroti bahwa menulis bukan hanya soal menyalurkan gagasan tetapi juga bagian dari transformasi ilmu. Ia menjelaskan bahwa UIN Raden Intan mendukung penuh publikasi ilmiah, bahkan melalui jurnal bereputasi, dengan alokasi dana dari LP2M. Saat ini, UIN RIL sedang mempersiapkan tiga jurnal untuk akreditasi Scopus. “Kalau ada mahasiswa yang bisa menulis di media massa, saya akan berikan nilai A karena itu menunjukkan keterampilan dan soft skill yang luar biasa,” tambahnya.
Menulis dalam Perspektif Islam dan Demokrasi
Dekan Fakultas Adab, Dr. KH Ahmad Bukhari Muslim, Lc, MA, juga memberikan pandangan bahwa tema psychowriting diangkat sebagai bentuk kesadaran literasi dalam demokrasi. “Literasi bukan hanya kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami, mengekspresikan, dan menganalisis informasi dengan kritis,” ujarnya.
Bukhari menggarisbawahi pentingnya tradisi menulis dalam perspektif Islam dengan mengutip surat Al-Qalam, di mana Allah bersumpah demi pena dan apa yang mereka tuliskan. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya aktivitas menulis dalam ajaran Islam, baik sebagai alat dakwah maupun sebagai kritik sosial yang santun dan bermartabat.
Antusiasme Mahasiswa dalam Mengikuti Kegiatan
Stadium General ini diikuti oleh lebih dari 400 mahasiswa dari Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) dan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam (IPII), mulai dari semester 1 hingga 9. Eni Amaliah, Ketua pelaksana acara, menjelaskan bahwa psychowriting semakin populer dan relevan di kalangan generasi muda. “Saat ini, menulis tidak hanya menjadi sarana ekspresi pribadi, tetapi juga alat untuk memengaruhi psikologi pembaca serta menyampaikan kritik sosial,” jelasnya.
Harapan untuk Meningkatkan Budaya Menulis di Kalangan Mahasiswa
Melalui kegiatan ini, para dosen dan pimpinan UIN RIL berharap mahasiswa semakin termotivasi untuk menulis, baik di media massa maupun di publikasi ilmiah. “Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menambah semangat mahasiswa untuk menulis dan terus berkarya,” tutup Eni.
Dengan berbekal pengetahuan dari stadium general ini, diharapkan mahasiswa UIN Raden Intan Lampung mampu memanfaatkan literasi untuk memperkuat ruang demokrasi melalui tulisan yang kritis, santun, dan bermartabat. (***)