Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) menggelar Dialog dan Deklarasi Lintas Iman dan Budaya sebagai bagian dari rangkaian Pre-BIM (Bali Interfaith Movement) yang akan berlangsung di Bali pada 14-15 Desember 2024. Kegiatan ini mengusung tema “Deklarasi Istiqlal dalam Spirit Tradisi Beragama di Lampung: Tradisi Beragama di Lampung untuk Perdamaian Dunia”. Melalui tema tersebut, UIN RIL berupaya memperkuat harmoni antarumat beragama dan mempromosikan perdamaian global.

Dialog dan deklarasi ini merupakan salah satu upaya UIN Raden Intan Lampung dalam mendukung misi butir 8 Asta Cita Presiden RI, yakni peningkatan toleransi dan harmoni sosial. Wakil Rektor Bidang II UIN Raden Intan Lampung, Dr. Safari Daud, M.Sos.I., yang juga bertindak sebagai Ketua Pelaksana, menyebut bahwa kegiatan ini mencerminkan kekayaan tradisi religius dan budaya di Lampung.

“Kegiatan ini tidak hanya memperkuat harmoni lokal tetapi juga menjadi langkah konkret dalam mendukung misi perdamaian dunia melalui kerukunan antarumat beragama,” ujar Dr. Safari.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa UIN Raden Intan Lampung adalah satu dari sembilan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang terpilih untuk menyelenggarakan rangkaian Pre-BIM. Hal ini menunjukkan komitmen kampus dalam mendukung dialog lintas agama dan budaya.

Acara ini dibuka secara simbolis dengan pemukulan cetik oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., di Ballroom UIN Raden Intan Lampung. Hadir pula narasumber dari berbagai latar belakang keilmuan dan agama, termasuk Prof. Drs. M. Fadhil Nurdin, M.A., Ph.D., Tokoh Akademisi Budaya Lampung, KH. Marzuki Wahid dari Jaringan Gusdurian, Dr. Ahmad Suaedy dari PBNU, serta para tokoh agama dan budaya lainnya.

Baca Juga :   Tampil di Pentas Seni PWN PTK XVI, Tari Cangget Pukau Penonton

Para narasumber memberikan pandangan dari berbagai perspektif. Prof. M. Fadhil Nurdin, M.A., Ph.D., mengupas tradisi beragama dan harmoni sosial di Lampung. KH. Marzuki Wahid menyoroti implementasi Asta Cita Presiden untuk memperkuat toleransi. Dr. Ahmad Suaedy membahas pentingnya penyelarasan kehidupan harmonis dengan lingkungan dan budaya. Sementara itu, Prof. Dr. KH. M. Bahruddin, M.Ag., berbicara tentang kerukunan antarumat beragama di Lampung. Pdt. Samuel D. Luas, S.Th., dan Dr. I. Wayan Mustika, S.Sn., M.Hum., turut memberikan pandangan dari sudut pandang agama Kristen dan Hindu.

Pada puncak acara, Rektor Prof. Wan Jamaluddin Z., M.Ag., Ph.D., memimpin pembacaan dan penandatanganan deklarasi bersama para tokoh agama, budaya, dan masyarakat. Deklarasi ini melambangkan komitmen bersama untuk menciptakan perdamaian yang berkelanjutan berbasis harmoni tradisi dan agama.

“Deklarasi ini adalah simbol komitmen kita dalam merawat keberagaman dan memperkuat persaudaraan. Ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah nyata menuju perdamaian dunia,” tegas Prof. Wan Jamaluddin.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Pejabat (Pj) Gubernur Lampung, Dr. Drs. Samsudin, S.H., M.H., M.Pd., yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Ganjar Sationo, S.E., M.A.P. Dalam sambutannya, Ganjar Sationo mengingatkan pentingnya menjaga keragaman budaya dan agama di Lampung.

“Keberagaman di Lampung adalah karunia yang perlu kita syukuri dan kelola dengan bijak. Dengan filosofi Piil Pesenggiri, yang mencakup lima nilai utama: Pesenggiri, Juluk Adok, Nemui Nyimah, Nengah Nyapur, dan Sakai Sambayan, kita dapat menjaga keharmonisan masyarakat Lampung,” kata Ganjar.

Baca Juga :   Upacara Peringatan Harlah Pancasila, Rektor UIN RIL Bacakan Amanat Presiden RI

Ia menegaskan bahwa keberagaman di Lampung harus dikelola secara bijak agar tetap menjadi kekuatan untuk mewujudkan perdamaian dunia. “Saya berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi kita semua untuk memperkuat persaudaraan dan saling menghormati,” imbuhnya.

Sebagai kelanjutan dari rangkaian Pre-BIM, UIN Raden Intan Lampung juga menggelar Expo Eco Masjid Kampus Safinatul Ulum pada 10-11 Desember 2024. Expo ini menampilkan berbagai inisiatif keberlanjutan lingkungan sebagai bagian dari tradisi keberagamaan. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi UIN Raden Intan dalam mendukung agenda lingkungan dan keberlanjutan global.

Kegiatan dialog dan deklarasi ini dihadiri oleh lebih dari 400 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk tokoh agama, budayawan, pemerhati lingkungan, akademisi, serta pejabat di lingkungan UIN Raden Intan Lampung. Para peserta, yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan masyarakat umum, turut memeriahkan suasana dengan mengenakan topi dan selempang kain tapis khas Lampung yang telah disiapkan panitia. Hal ini sesuai dengan tema besar acara yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

Dialog dan Deklarasi Lintas Iman dan Budaya yang digelar UIN Raden Intan Lampung menjadi momentum penting dalam mendorong harmoni dan perdamaian dunia. Dengan melibatkan akademisi, tokoh agama, dan pejabat pemerintah, kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat UIN RIL dalam mendukung kerukunan lintas iman. Deklarasi yang dihasilkan dari kegiatan ini menjadi simbol kesepakatan bersama untuk memperkuat persatuan dan keberagaman berbasis nilai-nilai tradisi dan agama. Harapannya, Lampung dapat menjadi model pengelolaan keragaman yang menginspirasi dunia. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait