Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Kiyai muda Taufik Hidayat, bukan nama yang asing bagi masyarakat Gading Rejo, Pringsewu. Ya, pendiri Majelis Sholawat Al Mubarok ini, tetap konsisten membina umat dengan rangkaian pengajian rutin dan pembacaan Sholawat Simthud Durar.

Di hari ke-3 bulan kelahiran Baginda Nabi Muhammad ﷺ, redaksi PembaruanID berkesempatan hadir di majelis di bawah binaan Wakil Ketua PWNU Lampung, H Khaidir Bujung itu, dan larut dalam khusuknya bacaan Maulid Simthud Durar.

Maulid Simthud Durar cukup masyhur bagi kaum Muslimin di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari penyusunnya yang sangat alim dan sangat besar kecintaannya kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ.

Adalah Habib Ali bin Muhammad bin Husain al-Habsyi. Sang penulis Maulid Simthud Durar yang lahir pada hari Jumat, 24 Syawal 1259 H (17 November 1843 M) di kota Qasam, sebuah kota di negeri Hadramaut, Yaman, dan wafat di kota Seiwun, Hadhramaut, pada hari Ahad 20 Rabi’ul Akhir 1333 H (6 Maret 1915 M).

Baca Juga :   PTPN VII Laksanakan Gelar Jalan Sehat Serentak di Sumsel

“Mari kita bersholawat bersama. Mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat Baginda Nabi Muhammad ﷺ kelak di Yaumil Kiamah,” kata Kiyai Taufik, Rabu (28/09/2022).

Ratusan jamaah larut dalam khusuknya pembacaan Maulid Simthud Durar yang disenandungkan group Hadroh Al Mubarok itu. Biasanya, Al Habib Ahmad Husen Agil Al Kaff hadir dalam majelis tersebut, sayangnya habib muda itu berhalangan.

“Ya, tadinya kita sangat berharap Al Habib Ahmad Husen Agil Al Kaff bisa membersamai kita. Tapi beliau berhalangan hadir,” kata Pembina Majelis Al Mubarok, Khaidir Bujung.

Menurut pria yang telah mendeklarasikan diri akan maju sebagai calon DPD RI pada Pemilu 2024 itu, saat bulan maulid Majelis Sholawat Al Mubarok bisa tampil berkali-kali di lokasi yang berbeda. Dirinya, berharap dikesempatan selanjutnya ada duriyah nabi turut hadir dalam majelis.

Baca Juga :   PTPN VII Way Berulu, Dulu dan Sekarang!

“Ini agenda pertama di bulan maulid tahun ini, sekaligus Haul Pertama ayahanda dari Kiyai Taufik. Biasanya majelis sholawat Al Mubarok bisa berkali-kali menggelar maulid,” pungkasnya. (red/tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait