PEMBARUAN.ID – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lampung mengajak organisasi profesi, dalam hal ini Persaruan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung dapat bersinergi dalam pengawasan Pemilu 2024.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar dalam lawatannya ke Balai Wartawan H Solfian Achmad, Rabu (28/09/2022).
Menurut Iskardo, pihaknya terus melakukan kerja-kerja pengawasan sebagaimana diamanatkan undang-undang. Pasca seleksi tiga anggota baru, kata dia, pihaknya sepakat penempatan devisi tidak bersifat permanen, artinya sangat mungkin ada roling ketika memang itu menjadi kesepakatan dan demi kenyamanan bekerja.
“Intinya kami ingin tim ini solid, bekerja dengan enjoy dan sesuai dengan keinginan (minat) setiap anggota,” kata Iskardo kepada seluruh pengurus PWI yang menyambut kedatangan Bawaslu Lampung.
Selain itu, lanjut Iskardo, pihaknya meyakini kerja pengawasan akan sangat terbantu jika PWI Lampung memberikan dukungan penuh terhadap lembaga yang dipimpinnya.
“Saya sepakat jika PWI Lampung dengan lembaganya Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (Mappilu) bisa berkolaborasi dengan kami,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah menyambut baik ajakan Ketua Bawaslu tersebut. Wira menyebutkan, pihaknya dan Bawaslu memiliki banyak kesamaan, dan yang paling memonjol adalah sama-sama berpihak kepada kepentingan masyarakat.
“Sejak dulu saya sangat sepakat dengan konsep kolaborasi. Sesuai usulan Ketua Bidang Siber dan Sekjen PWI Lampung, kami siap berkontribusi dalam pengawasan Pemilu dengan catatan kami juga diajari soal pengawasan dan kami juga siap jika dibutuhkan terkait bagaimana konsep penyampaian informasi,” tuturnya.
Senada, Wakil Sekretaris PWI Lampung Ariyadi Ahmad mengatakan, persoalan yang mendasar dalam pengawasan adalah persoalan yang berkaitan dengan data, baik data pemilih maupun data suara pasca pilihan yang sangat rawan disalahgunakan.
“Ini persoalan klasik yang terus berulang dari pemilu ke pemilu. Karenanya pengawasan terkait data ini harus diperketat,” kata Ari.
Menanggapi banyaknya pertanyaan dari para pengurus PWI Lampung, Iskardo mengakui jika lembaganya mengalami distrush tinggi pasca Pilpres lalu. Hal itu, berkaitan dengan data dan hoaks tentang data.
“Perlu diketahui bahwa aplikasi-aplikasi yang diisukan sebagai penyedot data itu tidak benar. Aplikasi Sistem Penghitungan (Situng) yang ada saat ini hanya suporting sistem saja. Acuan utamanya tetap data manual,” tandasnya. (red/***)