Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyusunan Pedoman Penelitian 2024 pada Rabu (13/11) di Lamban Raden Intan, Komplek Pascasarjana UIN. FGD ini menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi terkemuka, yakni Dr. Abdul Basid, S.Pd.I., M.Pd., selaku Kasubtim Penelitian Ditjen Pendis, dan Dr. Siti Ummi Masruroh, M.Sc., Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Diskusi interaktif ini turut dihadiri Ketua Senat, para dekan dan wakil dekan, Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), serta para Kepala Pusat dan reviewer penelitian. Melalui pertemuan ini, UIN Raden Intan berupaya menyusun pedoman penelitian yang akan menjadi landasan penting untuk menjaga mutu dan relevansi riset di lingkungan kampus.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. H. Idrus Ruslan, M.Ag., yang mewakili Rektor UIN, menyampaikan bahwa pedoman penelitian ini diharapkan menjadi lebih dari sekadar panduan teknis. “Dokumen ini akan menjadi dasar untuk menjaga mutu penelitian di UIN. Hal ini sejalan dengan visi kampus kita untuk menjadi pusat rujukan internasional dalam ilmu keislaman yang integratif, multidisipliner, dan berwawasan lingkungan pada tahun 2035,” ujarnya.

Baca Juga :   Hadir di Caffe Morning Fakultas Kedokteran, Ini Kata Prof Lusi

Prof. Idrus juga menegaskan pentingnya penelitian berkualitas yang tidak hanya berskala nasional, tetapi juga berorientasi internasional. Penelitian di UIN Raden Intan Lampung akan terus dikembangkan untuk memperkuat posisi kampus di tingkat global, sejalan dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) yang mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam berbagai disiplin ilmu.

“Sebagai bagian dari komunitas intelektual, kita memiliki tanggung jawab melakukan riset berkelanjutan di berbagai tingkat – lokal, regional, hingga internasional. Diharapkan pedoman ini dapat melahirkan riset yang bermutu serta memberikan dampak yang luas,” kata Prof. Idrus.

Ketua LP2M, Prof. Dr. H. A. Kumedi Ja’far, S.Ag., M.H., menambahkan bahwa FGD ini merupakan lanjutan dari proses penyusunan petunjuk teknis penelitian yang sebelumnya telah disusun oleh tim perwakilan dari UIN Raden Intan. Menurutnya, perkembangan teknologi dan informasi menuntut adanya pedoman yang jelas untuk memastikan setiap proses dan hasil penelitian di UIN dapat dipertanggungjawabkan dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Baca Juga :   UIN RIL Gelar Young Greenpreneur International Short Course Selama 5 Hari

“Dengan perkembangan teknologi dan informasi, kita memerlukan pedoman yang dapat menjamin bahwa penelitian yang kita lakukan berkualitas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini,” jelas Prof. Kumedi. Ia berharap, masukan dari peserta dan narasumber dalam FGD ini dapat menghasilkan panduan yang aplikatif dan mampu mendorong kemajuan penelitian di masa mendatang.

Prof. Kumedi menekankan pentingnya pedoman yang tidak hanya memenuhi aspek administrasi, tetapi juga memiliki nilai aplikatif. “Saya berharap hasil rumusan dari FGD ini mampu mendorong penelitian yang tidak hanya sesuai prosedur, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Dengan disusunnya pedoman penelitian ini, UIN Raden Intan Lampung berharap dapat memperkokoh perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan secara holistik, baik di ranah nasional maupun internasional. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait