Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp
Iklan

PEMBARUAN.ID – Rois Syuriah PBNU meminta agar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung meminta klarifikasi kepada Calon Rektor Unila, Prof Suharso yang mengklaim pernah jadi pengurus NU Lampung di era 1990-an.

“Saya tidak pernah dengar Prof. Suharso jadi pengurus PWNU, sebaiknya diminta foto copy SK PWNU priode 1992-1997,” kata Rois Syuriah PBNU, KH Wahid Zamas, belum lama ini.

Pernyataan KH Wahid Zamas tersebut menanggapi klaim sepihak Prof Suarso yang mengaku pernah masuk jajaran PWNU masa hidmat 1992-1997. Hal tersebut jelas ditulis Prof Suharso di curriculum vitae (CV)-nya.

Salah satu Wakil Sekretaris PWNU Era 1990-an, Fajrun Najah Ahmad pun mengaku tidak pernah mengenal Prof Suharso, apalagi di lingkungan NU kala itu.

“Jujur, saya tidak pernah tahu, dan tidak pernah mengenal Prof Suharso. Terlebih di lingkungan PWNU kala itu,” kata pemilik sapaan Fajar itu.

Menurut Fajar, sebaiknya Prof Suharso dapat membuktikan klaim tersebut, agar tidak membuat kegaduhan.

“Ya, dia (Suharso) harus membuktikan kalau memang pernah jd pengurus PW NU. Bukan kita yang harus buktikan,” tegas Fajar.

Diketahui, klaim Prof Suharso sempat menimbulkan kegaduhan di keluarga besar NU Lampung. Bagaimana tidak, ditengah panasnya iklim politik perebutan kursi orang nomor satu di Unila, dan pascakasus suap PMB Unila 2022, Prof Suharso muncul sebagai salah satu bakal calon rektor dan mengklaim sebagai refresentasi dari NU.

Salah seorang kader muda NU, Yuridis Mahendra mengaku telah meminta klarifikasi ke PBNU dan meminta copy SK PWNU. Alhasil, tidak ditemukan SK Kepengurusan PWNU massa hidmat 1992-1997.

“Tidak ada SK pengurus PWNU 1992-1997, yang ada adalah massa hidmat 1990-1994 dan 1997-2002. Di SK 1990-1994 tidak ada nama Suharso, kalau nama Fajrun Najah Ahmad ada, lalu bagaimana mungkin ada SK 1992-1997 sebagaimana klaim Suharso,” kata Yuridis.

Prof Suharso, lanjut Yuridis, harus bisa membuktikan klaimnya dengan menyampaikan klarifikasi ke PBNU atau PWNU. Apalagi, kata dia, selama ini Prof Suharso dikenal justru bersebrangan dengan NU.

“Jangan memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan jabatan. Mau jadi pemimpin sebuah kampus, kok berbohong,” tegas aktivis muda NU itu.

Sayangnya, Ketua PWNU Lampung Prof Wan Jamaludin tidak merespon ketika dihubungi pembaruan.id terkait hal tersebut. Kendati demikian, salah satu Wakil Ketua PWNU H Khaidir Bujung mengaku, pihaknya sudah pernah membahas terkait klaim Prof Suharso tersebut.

“Ya, pernah dibahas. Bisa saja nanti dia (Suharso) dipanggil. Nanti saya akan coba usulkan saat rapat,” singkatnya. (tim/red)

Berikut Potongan CV Prof Suharso

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait