JARRAKPOSLAMPUNG – Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung menggelar kuliah umum bertajuk “Pesan Dakwah KH Bisri Musthofa dalam Penguatan Moderasi Beragama dan Pencegahan Radikalisme di Era Digital.” Acara ini berlangsung di Ballroom kampus dan menghadirkan narasumber utama, Dr KH Muslih Nashuha MA, dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Kuliah umum dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Prof Dr H Alamsyah MAg, mewakili Rektor. Dalam sambutannya, Prof Alamsyah menegaskan komitmen kampus untuk menjunjung tinggi ajaran Islam yang Rahmatan lil Alamin. Menurutnya, langkah ini merupakan upaya untuk membentuk generasi yang mampu menyampaikan pesan dakwah yang sejuk dan moderat.
Dr Muslih Nashuha dalam materinya mengangkat sosok KH Bisri Mustofa sebagai teladan dalam menyampaikan dakwah yang menyejukkan. Ia menyampaikan, narasi ceramah KH Bisri Mustofa memiliki kekuatan untuk diterima oleh berbagai kalangan tanpa memicu konflik.
“Ceramahnya sangat menyejukkan dan mampu masuk ke dalam kelompok manapun,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya mendalami konsep dan pesan dakwah yang disampaikan oleh KH Bisri Mustofa, terutama bagi mahasiswa yang ingin aktif dalam kegiatan dakwah. Menurutnya, pesan-pesan yang moderat dan berbasis pada Islam damai harus terus disebarkan, terutama di era digital yang rentan terhadap penyebaran paham radikal.
Dalam sesi materi, Dr Muslih menjelaskan tipologi kelompok radikal serta akar-akar radikalisme yang perlu dipahami oleh generasi muda. Ia mengajak mahasiswa untuk melakukan penelitian dan kajian mendalam, termasuk melalui buku “Konsep Pesan Dakwah KH Bisri Mustofa,” untuk memahami sistem dakwah yang baik dan efektif dalam menghadapi tantangan di era digital.
Dr Muslih juga menjabarkan tahapan radikalisasi, mulai dari fase pra-radikalisasi hingga indoktrinasi yang intensif. Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa baru angkatan 2024/2025 dari berbagai program studi di FDIK, termasuk Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), dan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI).
Dalam sesi diskusi, banyak pertanyaan diajukan terkait peran mahasiswa dalam pencegahan radikalisme dan tantangan dalam mengedukasi masyarakat mengenai moderasi beragama. Dr Muslih mengingatkan bahwa mahasiswa sebagai corong generasi dai dan daiah memiliki peran penting dalam menetralkan penyebaran paham radikal.
“Kalian adalah corong generasi da’i dan da’iah dalam menyampaikan dakwah yang Rahmatan lil Alamin. Penting untuk memahami, membaca, dan mengembangkan konsep serta pesan dakwah KH Bisri Mustofa agar dapat menyampaikannya dengan baik kepada masyarakat,” pesan Dr Muslih.
Di akhir acara, Dr Muslih memberikan buku yang ditulisnya kepada UIN RIL dan mahasiswa, sebagai kontribusi untuk memperkaya khazanah ilmu dan pemahaman tentang moderasi beragama. Kuliah umum ini menjadi langkah penting dalam memperkuat moderasi beragama dan mencegah radikalisme di kalangan generasi muda. (***)