Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Pasca Tragedi kebakaran KMP Royce1 di perairan selat sunda, Aktivis keterbukaan informasi yang juga mantan Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung, Juniardi SIP SH MH menyoroti maraknya pungli di pelabuhan Merak dan Bakauheni.

Karenanya, Juniardi meminta pemerintah pusat melalui Kementerian BUMN melakukan evaluasi terhadap ASDP dalam mengoperasionalkan pelabuhan Bakauheni dan pelabuhan Merak.

“Kasus kebakaran KMP Royce1 bisa menjadi pintu masuk, memberantas mafia penyeberangan di dua pelabuhan tersebut. Sampai hari ini praktik pungli yang masih marak di dua pelabuhan tersebut,” kata Juniardi, Selasa (09/05/2023).

Praktik pungli tersebut, lanjut dia, mulai dari pungli tiket hingga pungli antrian kendaraan, dan operasional kapal yang tidak layak operasi.

“Ini sudah menjadi rahasia umum. Kapal eksekutif bisa cepat, kenapa kapal dermaga lain tidak. Padahal sama jarak tempuh. Dan justru memberikan kasta terhadap pelayahan masyarakat,” tuturnya.

Menurut Juniardi, ada puluhan ribu kendaraan melintasi pelabuhan Bakauheni-Merak dan sebalikannya.

“Katakanlah 6000 mobil sehari. JIka ada pungli Rp500 saja, brapa. Kalikan satu bulan, miliaran itu. Belum lagi kenyamanan masyaralat di kapal selain eksekutif, waktu lama, biaya banyak keluar, harga kantin kapal naik hingga 300%, hingga ada kelas I, II, yang penumpang harus bayar lagi Rp10- Rp20 ribu. Kan kasian masyarakat, mau hemat malah tidak selamat,” katanya.

Juniardi, menyebutkan kasus Kapal Royke 1 saja misalnya. Ada tumpang tindak data manifes penumpang di pelabuhan, dan jumlah yang ada di kapal. Perbedaannya hingga 300 persen.


Data manifes 140 orang, faktanya Basarnas mengevakuasi hingga 450 orang, termasuk jumlah mobil.

“Ini harus segera di evaluasi. Pak Presiden Jokowi harus tahu ini. Banyak kasus Kapal kandas, kecelakaan mobil masuk laut, dll, alibinya adalah cuaca. Ini menunjukkan pengelolaan yang tidak profesional,” jelas dia.

Sebelumnya terdata sementara ada 13 Unit kendaraan ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran Kapal Motor Penumpang (KMP) Royce1, dekat Pulau Tempurung saat akan berlayar dari pelabuhan Merak Banten menuju pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, pada hari Sabtu 6 Mei 2023 sekitar pukul 15.00 WIB.

Sebagian kendaraan berhasil dievakuasi. Kejanggalan lain Manifes Kapal di Merak terdata 140 Orang, tapi Evakuasi Basarnas mencapai 456 Penumpang, Senin (08/05/2023).

Menurut data yang dihimpun wartawana jumlah keseluruhan kendaraan yang berada di dalam KMP Royce1 berjumlah 79 unit, dan jumlah penumpang (orang) berjumlah 430 orang yang terdiri dari pejalan kaki dan dalam kendaraan.


Adapun jumlah kendaraan yang sudah melanjutkan perjalanan dan yang kembali lagi ke tempat asalnya berjumlah 28 unit R4 dan 13 Unit R2.

Sedangkan dari 430 orang penumpang, yang sudah melanjutkan perjalanan sebanyak 377 orang, sedangkan yang masih menginap di hotel sebanyak 53 orang dengan rincian 47 orang di hotel Robinson dan 6 orang di hotel Ferry.

Mengenai data kendaraan yang diangkut oleh KMP Royce 1, sesuai data manifes adalah kendaraan jenis Truk 28 unit, jenis Bus 10 unit, R4 28 unit dan R2 13 unit.

Untuk kendaraan Truk yang sudah berhasil di evakuasi sebanyak 4 unit. “Untuk sisa yang masih berada didalam kapal sebanyak 34 unit belum bisa dievakuasi karena terhalang oleh kendaraan yang terbakar, sehingga tidak memungkinkan untuk di evakuasi malam ini,” ujar sumber di lokais Kapla.

“Evakuasi kendaraan masih dilanjutkan Senin 8 Mei 2023 dengan menggunakan alat bantu Craine,” jelasnya.


Berdasarkan hasil olah TKP yang dilakukan oleh Ditpolair Polda Banten, kendaraan yang terbakar sebanyak 13 Unit, yang terdiri dari 3 unit kendaraan Bus dan 10 unit kendaraan Truk.

Api yang membakar kapal feri tersebut sudah dipadamkan. Kapal tersebut terbakar saat berlayar dari Merak ke Bakauheni, Lampung. Pemivunya sebuah truk yang berada di dek kendaraan kapal terbakar dan merembet ke bodi kapal.

Manifes di Merak 140 Orang Basarnas Evakuasi 456 Penumpang

Jumlah penumpang kapal feri KMP Royce1 tercatat sebanyak 140 penumpang berbeda jauh dengan jumlah penumpang yang dievakuasi sebanyak 456 penumpang.

Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, mengatakan kapal feri KMP Royce 1 mengangkut sebanyak 5 orang pejalan kaki dan 135 orang penumpang dalam kendaraan.

Sementara jumlah kendaraan tercatat sebanyak 79 unit. “Berdasarkan jumlah manifes, pejalan kaki 5 orang, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Penumpang dalam kendaraan itu jumlahnya 135 orang terdiri dari laki-laki dewasa 108 orang, perempuan dewasa 21 orang dan 6 orang anak-anak,” kata Didik kepada awak media, Sabtu (06/05/2023) malam.

Didik mengungkapkan, meski tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 9 orang penumpang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka akibat terbakarnya kapal feri KMP Royce 1.

“Ada korban luka ringan 9 orang, 4 orang dirawat di RSKM Cilegon dan 5 orang dirawat di puskesmas (Merak). Dari hasil evakuasi belum ditemukan korban meninggal,” ujarnya.


Sementara Kepala Kantor Basarnas Banten Adil Triyanto mengatakan, sebanyak 456 orang penumpang kapal feri KMP Royce berhasil dievakuasi berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya.

“Total penumpang 456 jiwa, korban jiwa nihil,” katanya.

Adil Triyanto mengungkapkan, bahwa operasi SAR bersama tim gabungan pun resmi ditutup pasca dievakuasinya seluruh penumpang kapal feri KMP Royce 1 menuju dermaga I Pelabuhan Merak.

“Pendataan telah selesai terhadap korban selamat, dan setelah dipastikan tidak ada korban lainnya, maka operasi SAR diusulkan ditutup dan unsur-unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” ujarnya.

Sebelumnya truk paket ekspedisi bernopol B-9258-OXU di dalam Neomi di perairan Selat Sunda saat berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni yang membuat ratusan penumpang panik, tim Inafis Satreskrim Polres Lampung Selatan (Lamsel) ikut melakukan oleh TKP (tempat kejadian perkara).

Video amatir warga yang merekam kejadian kebakaran kapal itu langsung tersebar di pesan singkat Whatsapp.

Informasi dari penumpang Kapal menyebutkan penyebab kebakaran diduga berasal dari sebuah bus yang berada di deck KMP Royce 1.


Bahkan dalam video tersebut diduga terdapat beberapa supir truk yang hendak memundurkan kendaraannya menjauhi mobil bus yang terbakar di sebelahnya.

“Mundur guys mundur, ini mobil mundur dulu ini kebakaran tambah gede,” ujarnya salah seorang dalam video yang memperlihatkan mobil bus yang terbakar.

Dalam video lain yang beredar, ratusan penumpang dari KMP Royce 1 mengenakan rompi penyelamat dan berada di deck atas kapal untuk menunggu kapal penyelamatan.Bahkan beberapa penumpang nekat menceburkan diri ke laut dan diselamatkan oleh Tim SAR gabungan. (red/***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait