Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – Upaya mengurangi limbah dan meningkatkan kesadaran lingkungan, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun, berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat. Kegiatan pelatihan ini diadakan di SMK 1 Lokop, Aceh Timur, pada Kamis (8/8/2024), dan melibatkan sekitar 51 siswa yang antusias mempelajari cara membuat sabun dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan.

Siti Karimah, salah satu mahasiswa dari Prodi Pendidikan Biologi, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah dengan menciptakan produk yang bernilai tambah. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan keterampilan baru kepada masyarakat, khususnya para siswa SMK, sehingga mereka dapat menciptakan peluang usaha di masa depan.

“Kegiatan ini bukan hanya tentang pengurangan limbah, tetapi juga memberikan solusi ramah lingkungan yang bisa memberikan nilai ekonomi,” ujar Siti. Ia menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, sehingga pengolahan limbah ini menjadi sabun merupakan solusi yang tepat dan ekonomis.

Baca Juga :   Kementerian Agama Sepakati Tujuh Program Outlook dalam Rakernas 2024

Dalam pelatihan ini, Siti bersama timnya memaparkan pentingnya daur ulang minyak jelantah. Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat sabun antara lain minyak jelantah yang sudah disaring, NaOH (natrium hidroksida) atau soda api, air, pewangi, pewarna alami (opsional), dan cetakan sabun.

Para siswa mengikuti setiap tahap pembuatan sabun dengan penuh semangat. Mereka mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan kimia, hingga pencetakan sabun. Salah satu siswa, Indah, mengaku sangat terkesan dengan pelatihan ini. “Saya tidak menyangka minyak jelantah yang biasa kita buang bisa diolah menjadi sabun yang bagus. Ini sangat menarik dan membuka peluang usaha baru,” ujarnya.

Pelatihan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk guru-guru SMK 1 Lokop. Ibu Seri Wahyuni, salah satu guru, menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Selain memberikan pengetahuan baru, pelatihan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan,” katanya.

Baca Juga :   Ikut Audisi 100 Mahasiswa UIN Siap Tampil di PKM se-Sumatera

Lebih lanjut, Siti menekankan bahwa pelatihan ini bukan hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. “Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan,” jelasnya.

Keberhasilan pelatihan ini mendorong mahasiswa KKN untuk terus mengembangkan program serupa. Rencananya, mereka akan membentuk kelompok kerja di sekolah yang bertugas memproduksi sabun secara rutin. Selain itu, pelatihan juga akan diperluas ke masyarakat umum, khususnya ibu-ibu rumah tangga.

Sebagai informasi, UIN Raden Intan Lampung mengirimkan 10 delegasi mahasiswa KKN Melayu Serumpun di Aceh. KKN Melayu Serumpun merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara kolaboratif antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera dan beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Brunei. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan limbah secara kreatif. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait