Kritik Konstruktif dari Insan Pers
PEMBARUAN.ID – Era kebangkitan Universitas Lampung (Unila) telah dimulai. Selasa (28/02/2023) malam, kampus tertua di Lampung itu menunjukkan semangat kebangkitan pasca “badai” dengan menggelar Sarasehan Dengan Awak Media.
Pada kegiatan yang digelar di Ballroom Hotel Radison tersebut sejumlah kritik dan masukan terlontar. Salah satunya datang dari Wakil Ketua PWI Lampung Segan Petrus Simanjuntak yang meminta agar Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani melakukan perombakan total rerhadap jajarannya.
“Ya, ibu (rektor) harus bersih-bersih, agar langkah-langkah yang diambil tidak lagi terganggu dosa masa lalu dan bisa sesuai dengan harapan,” kata Segan.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, Unila harus mempungsikan bidang humas yang memang benar-benar berperan sebagai Humas.
Sebab, kata dia, banyak keluhan dari rekan media, sulit mengkonfirmasi apabila ada sebuah pemberitaan yang menyangkut Unila.
Menurutnya humas harus cepat memberikan statement, begitu juga dengan Jubir Rektor harus segera menanggapi isu yang bergulir di masyarakat, jangan sampai tidak ada penjelasan.
“Karena selama ini tidak Cover Both Side itu bukan karena wartawannya, tapi pihak Unila yang tidak memberikan penjelasan,” ujar Direktur Utama (Dirut) Rilis.id Lampung itu.
Kritikan juga datang dari Chariman Radar Lampung Group Ardiansyah. Menurutnya muncul kader-kader pemimpin bukan karena dia pintar, tetapi karena sudah dilatih dalam kegiatan organisasi mahasiswa.
Namun, beberapa waktu lalu muncul isu bahwa Unila meredam aktivitas mahasiswa, seolah-olah demokrasi mahasiswa di Unila terhenti.
Dirinya berharap Unila ke depan dapat memberikan kebijakan untuk buka ruang yang luas bagi mahasiswa dalam berkreatifitas.
“Karena pembentukan karakter itu sangat penting dibanding kecerdasan formil yang diberikan dalam pembelajaran dalam melahirkan kader pemimpin,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Lampung Post Iskandar Zulkarnain juga menyampaikan, Unila harus melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi yang kedua dengan mempublikasikan hasil penelitian yang dilakukan.
Sehingga Unila dapat memberikan masukan terhadap proses pembangunan yang berkelanjutan di Provinsi Lampung.
Selain itu, dirinya juga berpesan perihal gedung-gedung mangkrak di depan Unila tersebut, jangan dibiarkan begitu saja, karena tidak elok melihatnya.
Dirinya sepakat apabila Unila saat ini adalah kampus kelas dunia, tetapi bagaimana harus menambahkan fasilitas rumah sakit pendidikan.
Awal pembangunan di era Prof Sugeng, pihaknya pernah berpesan agar rumah sakit pendidikan ini harus selesai. Kemudian ke Prof Mat Akin, Prof Aom, dan sekarang Prof Lusi harus menyelesaikan.
“Sehingga bisa jadi suatu yang membanggakan bila ada rumah sakit pendidikan, jadi lengkaplah, dengan laboratorium rumah sakit,” ujarnya.
Selain itu, tempat parkir yang semakin sulit menjadi salah satu kritikan dalam forum tersebut.
“Saya rasa Prof Lusi bisa menjadi yang pertama memindahkan kampus Unila ke lahan Kota Baru yang lebih luas,” tandasnya.
Menanggapi kritikan tersebut, Rektor Unila Prof Lusi mengatakan, pihaknya memastikan ke depan peran humas akan lebih baik lagi.
Kemudian perihal Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), saat ini gedung UKM lama sudah tidak representatif lagi. Sehingga pihaknya sudah membangun gedung tiga lantai yang diperuntukan bagi sekretariat UKM di Unila.
“Jadi dalam waktu dekat akan ada perpindahan ke gedung baru, agar mahasiswa bisa terus berkreasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya,” tandasnya. (tim/red)