Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) Periode 1 Tahun 2025 menggelar sosialisasi dan pelatihan budidaya alpukat di Desa Babatan, Kecamatan Katibung, Kabupaten Lampung Selatan. Program ini merupakan kerja sama dengan Klinik Pertanian Keliling (KPK) dalam upaya meningkatkan keterampilan petani dalam budidaya alpukat yang optimal dan berkelanjutan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani mengenai teknik budidaya alpukat yang baik, mulai dari pemilihan bibit unggul, teknik penanaman yang tepat, pemeliharaan tanaman, hingga pengendalian hama dan penyakit. Dengan penerapan metode modern, diharapkan hasil panen alpukat dapat meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas, yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat.

Tim KKN Unila yang menginisiasi program ini terdiri dari Rey Gavrila Naibaho (Teknik Informatika), Jopendra Arian (Teknik Elektro), Selli Calisra Tritias P (Ilmu Pemerintahan), Dianca Putri Ramadhani (Ilmu Hukum), Rosita (Kimia), Caula Dara Gupita (Penyuluhan Pertanian), dan Endah Nurbaiti Azizah (Agronomi), dengan bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Dr. Indah Listiana, S.P., M.Si.

Baca Juga :   Kreasi Mahasiswa Seni Tari Unila untuk Melestarikan Budaya

Sosialisasi ini dihadiri oleh Kepala Desa Babatan, Sekretaris Desa Babatan, Tim Klinik Pertanian Keliling, yaitu Bapak Ir. Efri, M.S. dari Jurusan Proteksi Tanaman serta Ibu Ir. Rugayah, M.P. dari Jurusan Agronomi/Hortikultura, seluruh Kepala Dusun Desa Babatan, serta masyarakat setempat.

Dalam kegiatan ini, para dosen dari Fakultas Pertanian, Jurusan Agroteknologi dan Jurusan Proteksi Tanaman, membawakan materi terkait pemilihan bibit unggul, metode pemupukan yang efektif, strategi pengendalian hama dan penyakit, serta teknik pemangkasan dan panen yang tepat guna meningkatkan produktivitas tanaman alpukat.

Salah satu poin utama dalam pelatihan ini adalah teknik pemangkasan yang benar untuk mempercepat masa berbuah tanaman. Petani yang hadir mengaku memperoleh banyak wawasan baru dari kegiatan ini.

“Saya baru tahu kalau teknik pemangkasan yang benar bisa mempercepat masa berbuah tanaman. Dengan ilmu yang diberikan, saya yakin hasil panen saya ke depan akan lebih baik,” ujar Pak Imron, salah satu petani peserta sosialisasi.

Baca Juga :   Pelatihan Eco Enzyme di Desa Savana Jaya Sukses di Gelar Mahasiswa KKN Unila

Selain meningkatkan pemahaman petani tentang budidaya alpukat, program ini juga mendorong pemanfaatan pekarangan sebagai lahan alternatif bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan lahan. Dengan metode yang telah dipelajari, petani diharapkan mampu meningkatkan produksi alpukat berkualitas tinggi dengan nilai jual yang lebih baik.

“Kami berharap budidaya alpukat dapat menjadi peluang bagi warga Desa Babatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pertanian yang berkelanjutan. Dengan teknik yang tepat, hasil panen bisa lebih optimal serta membantu pendapatan ekonomi masyarakat. Semoga ilmu yang disampaikan bisa terus bermanfaat dan diterapkan dalam budidaya alpukat,” pesan Tim KKN Unila.

Program sosialisasi ini menjadi langkah awal dalam memperkuat pertanian lokal dengan metode yang lebih modern dan ramah lingkungan. Diharapkan keberlanjutan program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi petani di Desa Babatan serta menjadi inspirasi bagi daerah lainnya dalam mengembangkan sektor pertanian. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait