PEMBARUAN.ID – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Seminar dan Diskusi tentang Kebijakan dan Agenda Riset Nasional tahun 2023, Sabtu (01/04/2023).
Acara yang diikuti oleh para dosen peneliti tersebut diselenggarakan di ruang sidang utama lantai dua Rektorat.
Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Unila, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M. dan dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila, para dekan beserta wakilnya, Direktur Pascasarjana, Ketua Balitbangda Provinsi Lampung, perwakilan LPPM Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah, Darmajaya dan Umitra.
Ketua LP2M Unila Dr. Habibullah Jimad, S.E., M.Si menyampaikan, acara ini dilatarbelakangi oleh adanya transformasi kebijakan dan sistem yang dibangun oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Dikti.
Ia mengatakan, berbagai transformasi tersebut perlu untuk diketahui oleh para peneliti agar dapat diselaraskan dengan kebijakan dan sistem yang ada di Unila.
“Tujuan kegiatan ini adalah bagaimana penyelarasan kebijakan dan adegan riset nasional yang dikoordinasikan oleh DRTPM Ditjen Dikti dengan Universitas Lampung, sehingga kegiatan-kegiatan yang kita lakukan dan riset- riset yang kita lakukan selaras dengan apa yang sudah diagendakan oleh DRTPM Dirten Dikti,” kata Dr. Habibullah.
Ia menambah, kegiatan ini juga menjadi crash program LPPM Unila dalam rangka menyusun agenda riset ke depan. Adapun tagline yang dibangun di LPPM yakni bagaimana kegiatan ini menjadi penguatan Unila, sebagai Center of Excellence melalui kolaboratif riset multi stakeholders, sebagaimana visi yang telah disampaikan Rektor Unila beberapa waktu lalu.
Seminar dan Diskusi nenghadirkan narasumber Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat DRTPM Ditjen Dikti, Prof. Dr. M. Faiz Syuaib, M.Agr.
Prof. Lusmeilia, yang akrab dipanggil Prof. Lusi, menyambut kehadiran Prof. Faiz dan acara seminar dan diskusi tersebut dengan antusias.
Ia menyampaikan bahwa Unila memiliki kurang lebih 1200 dosen. Dengan kebijakan bahwa dosen harus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, saat ini 95% dosen dilaporkan telah mengikuti dua kegiatan tersebut
Pendanaan internal untuk kedua kegiatan tersebut berasal dari hibah LPPM. Bagi yang tidak mendapatkan hibah LPPM, hibah akan difasilitasi oleh fakultas masing-masing.
Unila memiliki skema penelitian yang beragam, namun Prof. Lusi mengatakan dua tahun terakhir ini para dosen antusias mengikuti skema MBKM yang merupakan program Mendikbud. Program ini juga dilakukan sebagai wujud mendukung program Kemendikbudristek Ri.
Dengan kehadiran Prof. Faiz sebagai narasumber, Prof Lusi berharap dapat meningkatkan semangat para dosen peneliti.
Selain itu diharapkan juga lebih banyak peneliti yang berhasil mendapatkan hibah penelitian tahun depan.
“Mudah-mudahan lebih banyak lagi dokumentasi yang mendapatkan hibah dari DRTPM,” ucap Prof. Lusi.
Dalam kesempatan yang sama disampaikan pula progres kegiatan yang dilakukan LPPM Unila seperti kolaborasi dengan pemerintah dan profesional, kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri di riset kopi melalui membangun konsorsium dengan Universitas Syah Kuala, Universitas Hasanuddin, Universitas Gadjah Mada, IPB dan Universitas Jember.
LPPM Unila juga menjalin kerja sama dengan berbagai NGO dan lembaga filantropi seperti Bakrie Center Foundation dan Indonesian Rhino Initiative dalam melakukan gerakan bersama penanggulangan tuberkulosis dan pelaksanaan ekosistem di Taman Nasional Way Kambas. (***)