JARRAKPOSLAMPUNG – Langit di atas Gedung DPRD Kabupaten Pesawaran tampak cerah, seolah menyambut hari yang penuh harapan. Di dalam ruang sidang yang megah,Selasa (23/07/2024) suasana tegang namun penuh harap menyelimuti Rapat Paripurna Persetujuan Raperda APBD Perubahan Tahun Anggaran 2024. Di balik podium, Bupati Pesawaran, Dendi Ramdhona, menyampaikan sambutannya dengan tenang namun penuh wibawa.
Namun, ada yang berbeda di Paripurna kali ini. Di tengah hingar-bingar persetujuan anggaran, sebuah momen mengharukan terjadi. Dendi, sang Bupati, mendorong kursi roda Wakil Bupati Kolonel (Purn) S Marzuki.
Biasanya, tugas ini dilakukan oleh ajudan. Tapi hari itu, Dendi mengambil alih, menunjukkan bahwa di tengah kesibukan birokrasi, masih ada ruang untuk kemanusiaan.
Dalam sambutannya, Dendi berbicara tentang pentingnya perubahan APBD, sebuah siklus yang harus dilalui untuk menyesuaikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
“Ini adalah upaya kita untuk menjawab isu-isu strategis yang dirumuskan dalam perubahan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Tahun 2024,” katanya, suaranya mengalir seperti alunan musik yang merdu di telinga para hadirin.
Dendi melanjutkan, proses pembahasan yang panjang dan penuh dinamika telah membuahkan hasil. Dari tingkat komisi hingga badan anggaran, setiap langkah ditempuh dengan penuh kehati-hatian.
“Persetujuan bersama ini merupakan sinergi yang baik antara pemerintah daerah dan DPRD. Saya berharap komunikasi yang konstruktif ini terus terjalin, demi kinerja terbaik bagi pembangunan di Kabupaten Pesawaran,” ujarnya, seolah mengajak semua orang untuk tetap bersatu dalam semangat yang sama.
Setelah Raperda disepakati, langkah berikutnya adalah menyampaikannya kepada gubernur Lampung untuk dievaluasi. Proses ini mungkin terlihat birokratis, tapi di baliknya, ada niat tulus untuk mewujudkan pembangunan yang lebih baik.
“Saya berharap kerjasama dan koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah ini terus terpelihara, agar agenda pembangunan di Kabupaten Pesawaran dapat berjalan optimal,” Dendi menutup sambutannya dengan harapan yang menghangatkan hati.
Di akhir hari, ketika semua lampu padam dan kesibukan mereda, bayangan Dendi yang mendorong kursi roda Wakil Bupati tetap terpatri di ingatan.
Di tengah angka-angka dan laporan, ada momen-momen yang mengingatkan kita bahwa kemanusiaan adalah inti dari segala kebijakan. Sebuah pelajaran berharga yang terselip di antara lembaran-lembaran anggaran. (adv)