Skip to content
perdana menteri thailand
Facebook
Twitter
WhatsApp

Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra, mengungkapkan bahwa dirinya nyaris menjadi korban penipuan telepon yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meniru suara seorang pemimpin asing. Hal ini disampaikannya pada Rabu (15/1) dalam konferensi pers resmi.

Paetongtarn, yang merupakan putri bungsu dari mantan perdana menteri sekaligus miliarder telekomunikasi, Thaksin Shinawatra, mengatakan bahwa ia menerima pesan suara yang terdengar identik dengan suara seorang pemimpin terkenal. Namun, ia tidak mengungkapkan identitas pemimpin tersebut.

Kecurigaan Muncul dari Permintaan yang Tidak Masuk Akal
“Dalam klip itu, suara tersebut mengatakan ingin bertemu dengan saya dan bekerja sama,” ujar Paetongtarn. Namun, kecurigaannya muncul setelah ia menerima panggilan lain dari nomor yang sama pada malam hari, disusul pesan suara kedua pada hari berikutnya.

“Suara itu mengatakan bahwa Thailand adalah satu-satunya negara ASEAN yang belum memberikan sumbangan. Ketika saya mendengar itu, saya langsung berpikir, ‘Ini tidak benar,’” katanya.

Baca Juga :   Tidak Ada Kabar, Mahasiswa Ditemukan Tewas Gantung Diri

Pesan suara tersebut diikuti oleh pesan teks yang meminta sejumlah uang dikirim ke rekening bank di luar negeri. Permintaan tersebut akhirnya mengonfirmasi bahwa itu adalah upaya penipuan.
“Saya yakin sepenuhnya ketika saya melihat permintaan transfer uang itu,” tambahnya.

Paetongtarn tidak menyebutkan kapan tepatnya insiden ini terjadi, tetapi ia menyatakan bahwa kasus seperti ini semakin sering terjadi di Thailand.

Penipuan Berbasis AI dan Teknologi Tinggi
Fenomena yang disebut sebagai “penipuan pusat panggilan” bukan hal baru di Thailand. Modus ini biasanya melibatkan penipu yang menyamar sebagai pejabat pemerintah, polisi, atau staf bank. Dalam beberapa kasus, mereka menggunakan teknologi panggilan otomatis atau AI untuk mempermudah kontak awal.

Baca Juga :   Polda dan PWI Lampung, Sepakat Hapus Stigma Sarang Begal

Teknologi AI yang mampu meniru suara manusia menambah tingkat kesulitan dalam mendeteksi penipuan. Hal ini menjadi peringatan serius bagi masyarakat dan para pemimpin, termasuk kepala negara.

Kehidupan Pribadi dan Kekayaan Paetongtarn
Paetongtarn Shinawatra, yang saat ini berusia 38 tahun, baru saja melaporkan aset pribadinya senilai lebih dari US$400 juta kepada Komisi Antikorupsi Thailand minggu lalu. Ayahnya, Thaksin Shinawatra, yang pernah menjadi pemilik klub sepak bola Manchester City, memiliki kekayaan bersih sebesar US$2,1 miliar, menjadikannya salah satu orang terkaya di Thailand menurut Forbes.

Kasus ini menyoroti meningkatnya ancaman penipuan digital, bahkan terhadap pejabat tinggi. Pemerintah Thailand diharapkan meningkatkan upaya untuk melindungi masyarakat dari modus serupa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait