PEMBARUAN.ID – Ujian tulis berbasis komputer seleksi nasional berbasis tes (UTBK-SNBT) tahun 2023 Universitas Lampung (Unila) menyiapkan 750 perangkat laptop dan komputer (PC).
Humas Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila Fitra Dharma mengatakan, tes akan dilakukan selama dua pekan dimana setiap harinya akan terdapat dua sesi.
“Total komputer ada 750, jadi sehari akan ada dua sesi tes, untuk lokasinya ada di Labortorium TIK, Laboratorium Fakultas Ekonomi, Gedung SSC Unila, Laboratorium Balai Bahasa, Laboratorium FMIPA, Laboratorium FKIP, dan juga Laboratorium Fakultas Kedokteran,” kata Fitra, dikutip dari Kupas Tuntas, Senin (10/04/2023).
Fitra menjelaskan, terdapat total kuota 22.260 peserta yang dapat melaksanakan tes di Unila. Selain itu, 750 komputer tersebut dalam keadaan baik, pihaknya juga mempersiapkan komputer cadangan disetiap titik jika terjadi gangguan.
“Jenis perangkat yang digunakan laptop dan komputer. Terdapat penambahan sekitar 150 jika dibandingkan dengan tahun lalu sekitar 600 unit laptop dan komputer yang digunakan,” imbuhnya.
Unila dan ITERA kata Fitra, sebagai tempat dilaksanakannya UTBK bagi pendaftar yang berasal dari Lampung dan mendaftar di perguruan tinggi negri (PTN) yang tersebar di berbagai tempat seluruh Indonesia.
“Misalnya ada yang daftar UI, UGM mereka bisa tesnya disini,” ujarnya.
Dengan kuota hanya 22.260 yang dapat tes di Unila apabila telah penuh katanya, maka peserta melakukan tesnya ditempat lain yakni di ITERA.
“Kalau dulu tidak berbasis UTBK tapi tertulis, dan permintaan dari pusat tesnya dilakukan di kampus, karena berdasarkan pengalaman kalau diluar agak kurang kewaspadaan pengawasnya,” tandasnya.
Fitra menambahkan, untuk pengawasnya sendiri itu berasal dari Dosen-Dosen Unila yang mencakup seluruh Dosen dari tiap Fakultas, dimana setiap 20 peserta akan diawasi oleh satu pengawas.
“Jadi tergantung dalam satu ruangan ada berapa peserta, ada yang ruangannya isi 40 peserta artinya 2 pengawas ada yang 60 berarti 3 pengawas,” katanya.
Fitra menghimbau kepada peserta untuk mempersiapkan fisik, selain itu juga para peserta dapat memilih Prorgam Studi (Prodi) sesuai dengan kemampuan dan tingkat keketatan pendaftarnya, sehingga memberikan peluang diterima lebih tinggi.
“Seperti D4 Rekayasa Teknologi jurusan baru yang masih sedikit pendaftarnya, jadi banyak Prodi-Prodi berpotensi yang peminatnya jarang,” ujarnya.
Saat ini juga katanya tes UTBK pada tahun ini menggunakan sekolastik sehingga mengandalkan penalaran, oleh karenanya para peserta harus mempelajari bentuk soal tersebut.
Ia juga mengatakan, untuk rapid tes pihaknya belum mendapatkan informasi dari panitia pusat apakah menggunakan atau tidak, apabila kepastian itu sudah didapatkan maka akan segera diinformasikan kepada para peserta. (***)