JARRAKPOSLAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menjadi tuan rumah kegiatan sosialisasi moderasi beragama dan bela negara yang diinisiasi oleh Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) wilayah Lampung. Kegiatan ini bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan berlangsung pada Sabtu, 23 November 2024, di ruang sidang lantai dua Rektorat Unila.
Acara yang bertujuan memperkuat harmonisasi kerukunan umat beragama dihadiri oleh perwakilan dari 12 perguruan tinggi di Lampung, termasuk Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Politeknik Negeri Lampung, Universitas Bandar Lampung, Universitas Muhammadiyah Metro, Universitas Nahdlatul Ulama Lampung, Universitas Malahayati, hingga Universitas Teknokrat.
PMMBN menggarisbawahi pentingnya moderasi beragama dalam mencegah radikalisme dan terorisme, yang didukung oleh Perpres 2023 tentang moderasi beragama serta undang-undang pencegahan terorisme. Dalam paparannya, Wakil Ketua 5 PP PMMBN, Adnan Mughoffar, menekankan empat prinsip utama moderasi beragama, yaitu komitmen kebangsaan, anti-kekerasan, penerimaan toleransi, dan penghormatan terhadap budaya lokal.
“Generasi muda perlu memahami bagaimana bersikap dalam masyarakat yang plural, menjaga keharmonisan beragama, dan berkontribusi pada negara,” ujar Adnan.
Plt. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unila, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., dalam sambutannya menegaskan pentingnya menghargai keberagaman tanpa meniadakan perbedaan.
“Moderasi beragama tidak berarti menghapus perbedaan, melainkan merangkulnya sebagai bagian dari kekayaan bangsa. Unila telah mendapatkan penghargaan sebagai Kampus Kebangsaan, dan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya menciptakan suasana damai untuk memperkuat persatuan,” jelas Dr. Ayi.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan pemaparan materi dari dua narasumber utama, yakni Dr. Eka Kurniawati, S.H., M.Pd.I., Pembina Wilayah PMMBN Lampung, dan Riski Gunawan, Lc., S.Pd.I., M.Pd.I., Kepala Pusat Moderasi Beragama UIN Raden Intan Lampung. Keduanya membahas strategi penguatan moderasi beragama di kalangan generasi muda sebagai upaya mencegah radikalisme dan meningkatkan toleransi di masyarakat.
Melalui sosialisasi ini, para peserta diharapkan menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menyebarkan semangat toleransi, dan memperkuat harmoni di tengah keberagaman Indonesia.
Acara ini menjadi bukti nyata kontribusi Unila dalam mencetak generasi muda yang peduli akan pentingnya moderasi beragama dan bela negara untuk menciptakan Indonesia yang lebih harmonis dan damai. (***)