JARRAKPOSLAMPUNG – Darma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Lampung (Unila) menggelar pelatihan membatik dengan fokus pada motif khas Provinsi Lampung di ruang selasar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila, Kamis (8/8/2024). Acara ini mengusung tema “Setiap Goresan Canting dan Warna Batik adalah Kesabaran Keindahan” dan dihadiri oleh peserta dari berbagai fakultas di Unila.
Ketua DWP Unila, Yuniarti Suripto, secara resmi membuka acara dan menekankan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya seni membatik yang merupakan bagian integral dari kebudayaan Lampung. “Batik bukan hanya sebuah seni, tetapi juga simbol dari kesabaran dan keindahan yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang,” ujar Yuniarti dalam sambutannya.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini diawali dengan sesi pengenalan motif batik khas Lampung, seperti motif siger dan kapal, yang memiliki makna dan filosofi mendalam. Para peserta juga mendapatkan penjelasan tentang bahan-bahan yang digunakan dalam membatik, termasuk kain mori dan lilin malam.
Setelah sesi pengenalan, peserta melanjutkan dengan praktik membatik yang dipandu oleh instruktur berpengalaman. Mereka diajarkan langkah-langkah dasar membatik, mulai dari cara menggambar pola dengan canting hingga teknik pewarnaan kain. Antusiasme para peserta terlihat saat mereka mencoba menggambar motif dan mewarnai kain sendiri.
“Proses membatik memang memerlukan ketelitian dan ketekunan, namun para peserta tetap bersemangat dalam menghasilkan karya batik yang indah,” ungkap salah satu instruktur. Beberapa peserta bahkan menunjukkan kreativitas mereka dengan mengombinasikan berbagai motif dan warna dalam karya mereka.
Kegiatan ini berakhir pada pukul 15.00 WIB, ditutup dengan sesi foto bersama dan penyerahan hasil karya batik peserta. Yuniarti Suripto menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia juga berharap, seni membatik dengan motif khas Lampung dapat terus dilestarikan dan dikenal lebih luas oleh masyarakat.
“Pelatihan ini bukan hanya tentang belajar membatik, tetapi juga tentang bagaimana kita menghargai dan melestarikan budaya kita,” pungkas Yuniarti Suripto. Acara ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mencintai dan menjaga warisan budaya Indonesia, khususnya batik Lampung. (***)