Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

 

JARRAKPOSLAMPUNG – Setiap 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri Nasional (HSN) sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi besar para santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, Hari Santri bukan hanya momen peringatan bagi para santri, tetapi juga simbol kekuatan keagamaan dan kebangsaan yang diwariskan sejak era pergerakan kemerdekaan.

Sejarah Hari Santri Nasional bermula dari peristiwa heroik yang terjadi pada 22 Oktober 1945, saat KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), mengeluarkan fatwa “Resolusi Jihad” yang menggerakkan para santri dan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Fatwa tersebut memainkan peran penting dalam mengobarkan semangat perlawanan pada peristiwa Pertempuran Surabaya, yang kemudian dikenal sebagai salah satu peristiwa bersejarah dalam perjalanan bangsa.

Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan

Peringatan Hari Santri 2024 mengusung tema “Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan.” Tema ini menggambarkan semangat juang para santri yang terus relevan dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk disrupsi teknologi, polarisasi sosial, dan ancaman radikalisme. Para santri diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang menjaga persatuan bangsa melalui dakwah yang moderat dan dialog antaragama yang konstruktif.

Baca Juga :   Suci Aprodity: Alumni FISIP Unila yang Sukses Mengubah Hobi Sepatu Roda Menjadi Prestasi Nasional

Santri era modern kini dihadapkan pada tantangan yang berbeda dibandingkan masa lalu. Jika dulu santri berjuang melawan penjajah secara fisik, kini mereka dihadapkan pada dunia digital yang membutuhkan kecakapan intelektual dan spiritual yang kuat. Teknologi memberikan peluang besar bagi santri untuk memperluas dakwah, namun juga membawa tantangan dalam menjaga keaslian pesan keislaman.

Dengan semangat juang yang diwariskan dari para pendahulu, santri di era digital diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sembari menjaga keutuhan bangsa.

Pelantikan Prof. Nasaruddin Umar Sebagai Menteri Agama

Momentum Hari Santri 2024 terasa lebih istimewa dengan pelantikan Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA sebagai Menteri Agama oleh Presiden Prabowo Subianto. Prof. Nasaruddin, yang juga dikenal sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal, merupakan tokoh ulama moderat yang memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan dakwah Islam yang inklusif.

Baca Juga :   David Palapa Duarsa Raih Gelar Doktor dengan Disertasi tentang Peran Intelijen dalam Penegakan Hukum

Sebagai tokoh yang mendorong dialog antaragama dan moderasi beragama, Prof. Nasaruddin diharapkan dapat membawa perubahan signifikan di Kementerian Agama, memperkuat peran agama dalam menjaga harmoni sosial, dan menjawab tantangan global yang dihadapi umat Islam di Indonesia.

Pelantikan ini juga mencerminkan semakin besarnya peran santri dalam kancah nasional, membuktikan bahwa santri tidak hanya berperan dalam lingkup pesantren, tetapi juga di pemerintahan, sosial, dan pendidikan.

Dengan demikian, Hari Santri Nasional 2024 menjadi momen penting bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan peran santri dalam sejarah dan masa depan bangsa, serta mengakui kontribusi mereka dalam menjaga keutuhan Indonesia melalui semangat perjuangan, spiritualitas, dan kepemimpinan yang kuat. (***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait