JARRAKPOSLAMPUNG – Promovendus Duryat resmi menyandang gelar doktor setelah sukses menjalani sidang ujian terbuka promosi doktor di Aula Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) pada Selasa, 25 Februari 2025.
Sidang terbuka ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unila, Prof. Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T. Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama FP Unila, Prof. Dr. Ir. Purnomo, M.Si., serta sejumlah penguji, termasuk penguji internal Dr. Ir. Abdullah Aman Damai, M.Si., dan penguji eksternal Dr. Sena Maulana, S.Hut., M.Si.
Dalam penyusunan disertasi, Duryat dibimbing oleh promotor utama Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Yuwono, M.S., serta co-promotor Dr. Ir. Kuswanta Futas Hidayat, M.P., Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., dan Dr. Wahyu Hidayat, S.Hut., M.Sc.
Disertasi yang dipresentasikan Duryat berjudul “Identifikasi Keanekaragaman Jenis Mangrove dan Pemanfaatannya di Provinsi Lampung dalam Perspektif Etnofarmakologi”. Dalam paparannya, ia menyoroti pentingnya penelitian terkait keanekaragaman jenis mangrove sebagai dasar pengambilan keputusan dalam pengelolaan sumber daya mangrove secara berkelanjutan.
Penelitian ini dilakukan di empat wilayah sentra mangrove di Provinsi Lampung, yaitu Tulang Bawang, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Pesawaran. Duryat mengungkapkan bahwa pemanfaatan tumbuhan mangrove oleh masyarakat pesisir Lampung memiliki potensi besar dalam bidang etnofarmakologi, khususnya sebagai bahan baku obat herbal.
Selain itu, penelitian ini juga menganalisis kandungan senyawa bioaktif dalam spesies mangrove yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Hasilnya menunjukkan bahwa beberapa jenis mangrove memiliki potensi sebagai agen terapeutik baru yang berkontribusi bagi kesehatan masyarakat.
“Penelitian ini tidak hanya memperbarui data keanekaragaman mangrove, tetapi juga mendokumentasikan kekayaan etnofarmakologi yang ada di masyarakat pesisir Lampung,” ujar Duryat dalam sidangnya.
Manfaat utama dari penelitian ini adalah memberikan informasi terbaru tentang keanekaragaman dan distribusi vegetasi mangrove, sekaligus membuka peluang pengembangan mangrove sebagai bahan baku obat herbal yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Dengan disertasi ini, Duryat berhasil meraih gelar doktor di bidang pertanian. Capaian akademiknya diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengelolaan dan pemanfaatan mangrove di Provinsi Lampung serta memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai tanaman mangrove di Indonesia. (***)