Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp
Iklan

PEMBARUAN.ID – Higher Education for Technology Innovation (HETI) Project Implementation Unit (PIU) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Diseminasi dan Review Laporan Hasil Research Innovation and Collaboration HETI  Project Tahun ke-1 tahun 2022/2023 secara luring dan daring, Selasa (04/04/2023).

Diseminasi dihadiri Senior Project Officer Officer Asian Development Bank (ADB) Sutarum Wiyono, tim Project Management Unit (PMU) Kemendikbud RI, perwakilan Bappenas RI Kalihputro Fachriansyah, wakil rektor bidang PKTIK, wakil rektor bidang akademik Unila, Dr. Eng. Suripto Dwi Yuwono, S.Si., M.T, ketua LPPM, dekan FK Unila, dan para reviewer.

Berdasarkan laporan Manajer PIU Unila Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., diseminasi hasil riset disampaikan para pemenang riset HETI Unila dengan tema kesehatan dan kedokteran.

“Pelaksanaan dilakukan melalui riset inovasi dan kolaborasi baik domestik maupun internasional,” kata dia.

Sementara review laporan hasil riset dilakukan agar hasil penelitian tidak hanya dimanfaatkan masyarakat tapi juga dapat dinilai apakah berpotensi memiliki keberlanjutan.

“Penelitian dilaporkan berjumlah 41 topik terbagi atas sembilan topik untuk kolaborasi internasional dan 32 topik untuk kolaborasi domestik. Pelaksanaannya dipastikan telah mengikuti syarat-syarat yang ditetapkan ADB dan sesuai dengan project riset multiyears tersebut,” tuturnya.

Prof. Satria mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan sesuai dengan key performance indicator (KPI) yang telah ditetapkan.

“Juga sudah ditetapkan dalam KPI tersebut bahwa hasil penelitian ini tentunya akan menghasilkan publikasi internasional bereputasi, kemudian paten, HAKI, dan juga buku ber-ISBN, serta kerja sama nasional maupun internasional,” ucap Prof. Satria.

Saat membuka kegiatan, Dr. Suripto menyampaikan, riset dan publikasi ilmiah merupakan indikator penting menunjukkan kualitas perguruan tinggi.

Unila, yang akan mendirikan Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) akan mengimplementasikan pelayanan kesehatan berkualitas dan peningkatan kualitas penelitian yang diintegrasikan dengan research center.

“Program riset multiyears ini memiliki tujuan meningkatkan mutu dan kompetensi peneliti dalam melakukan penelitian yang mendukung pengembangan keilmuan kedokteran/kesehatan di perguruan tinggi dan diharapkan memiliki luaran publikasi jurnal internasional terindeks scopus sehingga turut meningkatkan key performance indicator (KPI) SDM Universitas Lampung,” katanya.

Kegiatan diseminasi dan desk evaluation oleh para reviewer akan menjadi salah satu dasar penilaian pembiayaan pada tahun kedua.


Selain itu keduanya juga memiliki bobot penilaian terbesar dalam pemeringkatan PT yang dilakukan Kemendikbudristek yakni 30%.

“Oleh karena itu, perlu untuk terus ditumbuhkan dan dipupuk agar menjadi sebuah kesadaran kolektif (common consciousness) bahwa tugas dosen tidak hanya mengajar, namun juga wajib melakukan riset, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat sebagaimana tertuang dalam konsep tridarma perguruan tinggi,” imbuhnya. (tim/***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait