Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

JARRAKPOSLAMPUNG – Pemilihan Muli Mekhanai Kabupaten Pesawaran 2024 kembali menjadi sorotan tajam, lantaran salah satu kriteria penilaian adalah voting berbayar.

Tokoh Pemuda Pesawaran, Agung Muharam, menyambut ajang tersebut dengan gembira namun mengecam keras praktik memungut biaya untuk melakukan voting.

“Bagaimana masyarakat lainnya yang ingin menentukan pilihan terhadap peserta namun tidak memiliki saldo, bisa-bisa hak pilih mereka tidak tersalurkan,” kata Ketua KNPI Pesawaran itu.

Selain itu, Agung juga mengkritik sistem voting yang hanya meminta nama lengkap dan nomor telepon, tanpa meminta alamat atau upload KTP untuk memastikan keaslian suara.

“Ini Pemilihan Muli Mekhanai Pesawaran, jadi yang voting pun harus masyarakat Pesawaran dong. Kalau caranya seperti link vote yang telah di sahre, semua orang bisa voting dong meskipun mereka bukan orang Pesawaran,” tandasnya.

Baca Juga :   Ini Kisah Inspiratif Seputar Pengalaman Magang Mahasiswa Unila di Kemenlu RI

Dia menekankan bahwa ada risiko bagi peserta yang memiliki keunggulan ekonomi untuk memanipulasi dukungan melalui sistem voting yang tidak terbatas.

“Kan kasihan masyarakat Pesawaran yang ingin mendukung jagoannya namun tidak punya saldo,” katanya dengan nada prihatin.

Dinas terkait juga mendapat sorotan tajam dari Agung, yang menekankan bahwa esensi dari Pemilihan Muli Mekhanai harus dijaga.

Namun, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran, Anggun Saputra, membenarkan bahwa Voting adalah salah satu dasar penilaian peserta, meskipun menegaskan bahwa itu hanya kategori pavorite dan bukan penentu utama pemenang.

Meskipun demikian, skandal ini tetap mencoreng reputasi Pemilihan Muli Mekhanai sebagai ajang yang seharusnya mewakili aspirasi rakyat, bukan sekadar menjadi panggung bagi mereka yang memiliki keunggulan finansial. (***)

Baca Juga :   Daftarkan 85 Bacaleg ke KPU, PKB Tekankan Jangan Korupsi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait