PEMBARUAN.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bandarlampung menghimbau kepada masyarakat pesisir Bandarlampung untuk dapat ikut serta dalam menjaga kelestarian biota laut, salah satunya dengan tidak merusak terumbu karang.
Hal tersebut ditegaskan Ketua DPC HNSI Kota Bandarlampung, Kusaeri Suwandi saat mendapingi Tim Pusat Study Kelautan Universitas Indonesia (UI) yang melakukan program pemulihan terumbu karang di laut teluk Lampung, Senin (19/09/2022).
Menurut Kusaeri, terumbu karang merupakan sekumpulan biota karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga, sebagai habitat atau tempat berkembang bagi biota laut. Keberadaan terumbu karang, kata Kusaeri, penting bagi ekosistem laut.
“Untuk itu, kita harus jaga terumbu karang ini. Dengan menjaga ekosistem terumbu karang, kita sudah melakukan cara instan untuk turut menjaga keanekaragaman hayati di laut,” kata Kusaeri.
Terumbu karang, jelas dia, tersusun atas hewan-hewan karang yang sangat kecil yang disebut polip. Polip adalah hewan karang yang membentuk terumbu dan hidup di dalam koralit.
“Polip ini memiliki tubuh seperti tabung dan masih memiliki keterikatan atau masih kerabat dengan ubur-ubur,” ujarnya.
Terumbu karang, lanjut dia, memiliki nilai ekologis sebagai penyedia habitat, sampai pengasuhan biota laut. Juga pelindung wilayah pantai dan mencegah dampak erosi.
“Terumbu karang mampu mengurangi pemanasan global. Hasil metabolisme terumbu karang berupa kerangka kapur kalsium karbonat C2Co3. Spesies penting yang berkontribusi dalam menyerap rantai karbon di laut. Bisa dikatakan dapat mengurangi pemanasan global,” tandasnya.
Untuk itu, pria yang juga aktif dalam kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) itu berharap, masyarakat khususnya yang bermukim, beraktivitas terlebih yang memggantungkan hidupnya pada laut, dapat bekerjasama dengan pihaknya dalam menjaga ekosistem laut, uyamanya dalam pelestarian terumbu karang.
“Trumbu karang ini adalah mata rantai awal kelestarian biota laut. Karenanya, jika ingin hasil laut berlimpah, harus dijaga trumbu karangnya,” pungkas Kusaeri. (red/***)