JARRAKPOSLAMPUNG – Memprihatinkan. Kata tersebut layak diucapkan melihat hasil rilis Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengenai 1000 Sekolah Terbaik di Indonesia Tahun 2023, berdasarkan nilai UTBK tahun 2022.
Hanya enam sekolah menengah atas (SMA) di Lampung yang masuk dalam hasil kerja LTMPT tersebut.
Dari enam SMA di Lampung itu, tiga berstatus negeri dan tiga lainnya swasta. Ironisnya, peringkat SMA negeri malah turun drastis. SMAN 2 Bandar Lampung kini berada pada peringkat 658, padahal tahun sebelumnya di posisi 269. Tidak tanggung-tanggung, terjadi penurunan peringkat sebanyak 389.
Lalu SMAN I Metro yang pada tahun silam bertengger pada peringkat 257, saat di posisi 666 atau mengalami penurunan 409,
pun demikian SMAN 9.
Sekolah pimpinan Linda ini bahkan nyaris keluar dari 1000 Sekolah Terbaik di Indonesia Tahun 2023. Saat ini hanya di peringkat 953.
Tahun lalu, sekolah berlokasi di Jln Panglima Polim, Segalamider, Bandarlampung itu berada pada posisi 486. Telah terjadi penurunan drastis sebanyak 467 peringkat.
Sementara tiga SMA berstatus swasta di Lampung yang masuk dalam 100 Sekolah Terbaik di Indonesia Tahun 2023 versi LTMPT, justru berbanding terbalik dengan SMA negeri yang turun drastis peringkatnya.
SMA Al Kautsar bertengger pada peringkat 226, mengalami peningkatan dari posisi tahun lalu di 323. Juga SMA Xaverius Bandar Lampung. Naik 53 peringkat dibandingkan tahun sebelumnya. Dari 284 saat ini berada pada posisi 231.
Satu lagi SMA swasta di Lampung yang masuk 1000 Sekolah Terbaik di Indonesia Tahun 2023 adalah SMA Islam Terpadu Baitul Muslim, Lampung Timur. Sekolah bernafaskan keagamaan ini berada di peringkat 968.
Terkait dengan turun drastisnya peringkat SMA negeri di Lampung ini, banyak kalangan menyatakan keprihatinannya. Karena selama ini lembaga pendidikan tersebut difasilitasi sangat baik oleh Pemprov Lampung.
Menanggapi hal tersebut Sekretaris Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengatakan, semestinya pihak sekolah Negeri menjadikan penurunan peringkat tersebut sebagai sebuah pelajaran.
Bahkan bila perlu, Sekolah Negeri belajar dengan pihak swasta yang mengalami peningkatan. Namun ia menilai masih ada rasa keegoan antar sekolah, sehingga tidak memunculkan kolaborasi untuk meningkatkan mutu sekolah di Lampung.
“Semestinya ada kolaborasi yang terbangun antara sekolah yang memiliki lulusan terbaik dengan sekolah yang kurang bagus,” ujarnya Kamis (03/08/2023).
Menurutnya juga, seharusnya di dalam musyawarah kerja kepala sekolah (MKKS) komunikasi hingga kolaborasi untuk membangun mutu sekolah-sekolah di Lampung dilakukan, namun ia menilai hal tersebut belum terjadi.
Oleh karena itu menurutnya, perlu ada kolaborasi antara Kepsek negeri dengan Kepsek swasta dan adanya kesedian dua belah pihak untuk saling berkomunikasi dalam meningkatkan mutu pendidikan. jangan saling ego dan justru enggan borkolaborasi satu sama lain.
Selain itu, diperlukan juga kegiatan paska ujian sekolah, khusus siswa kelas 12 dengan dimediasi mempersiapkan ujian UTBK. Bila perlu memfasilitasi dengan menghadirkan tim-tim tertentu deri sebuah lembaga yang mumpuni.
Hal itu perlu dilakukan selain sebagai media untuk mempersiapkan siswa yang akan melanjutkan perguruan tinggi juga sebagai upaya meningkatkan mutu sekolah di Lampung.
Sayangnya, dikonfirmasi terkait persoalan ini, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) belum merespon pesan dari tim Pembaruan.id. (sandika)