Skip to content
Facebook
Twitter
WhatsApp

PEMBARUAN.ID – Literasi digital masyarakat Indonesia saat ini berada pada kategori sedang. Untuk itu, Direktur Jenderal informasi dan komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Usman Kamsong, mengajak seluruh masyarakat utamanya kaum muda untuk cakap digital.

Hal tersebut dikatakan Usman Kamsong saat membuka seminar Digital Literasi Medis Sosial dan Entrepreneurship Bagi Generasi Milenial di Aula FISIP Universitas Sumatera Utara, Medan, Selasa (07/02/2023).

Menurutnya, indeks literasi digital Indonesia kembali mengalami peningkatan pada 2022. Hasil itu berdasarkan survei tatap muka terhadap 10 ribu responden menggunakan metode multistage random sampling pada Agustus–September 2022 di 34 provinsi dan mencakup 514 kabupaten/kota.

Hasil survei tersebut tergambar dari survei Status Literasi Digital Indonesia 2022 Kementerian Kominfo bekerja sama dengan Katadata Insight Center (KIC). Menurut Usman Kamsong, pada 2020 Indonesia hanya memperoleh skor 3,46 poin. Kemudian 2021 naik menjadi 3,49 poin (naik 0,03 poin).

“Indonesia berhasil naik 0,05 poin dari 3,49 menjadi 3,54 poin,” kata dia.

Peningkatan skor tersebut, lanjut dia, menunjukkan literasi digital masyarakat Indonesia berada pada kategori sedang.

“Kami melakukan pengukuran menggunakan empat pilar, yaitu kecakapan digital (digital skills), etika digital (digital ethics), keamanan digital (digital safety), dan budaya digital (digital culture),” kata Usman Kamsong yang juga Alumnus Fakultas Komunikasi Universitas Sumatera Utara itu.

Mantan jurnalis Harian Republika dan Media Indonesia itu memaparkan dari empat pilar, terdapat tiga pilar yang mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yakni pilar digital skill (dari 3,44 menjadi 3,52), pilar digital ethics (3,53 menjadi 3,68), dan pilar digital safety (3,10 menjadi 3,12). Sedangkan pilar digital culture mengalami penurunan dari 3,90 menjadi 3,84.

Dia menilai tema yang diangkat pada seminar Hari Pers Nasional (HPN) 2023 ini amat tepat karena sejalan dengan Program Gerakan Nasional Literasi Kementerian Komunikasi dan Informatika yang menyasar tiga segmen, yaitu segmen pemerintahan, segmen pendidikan, dan segmen masyarakat umum.

“Program tersebut memiliki target 50 juta masyarakat Indonesia terliterasi sampai dengan tahun 2024,” kata Usman.

Apalagi pada 2023 akan ada kajian terkait konten literasi digital yang diperlukan untuk membangun ruang digital yang lebih positif dan menambah agenda yaitu sekolah Influencer. 

“Mari kita sambut generasi emas Indonesia pada 2045 dengan literasi digital, agar lebih banyak generasi pencipta lapangan kerja daripada pencari kerja,” kata Usman Kamsong.

Dia menilai dengan literasi digital, generasi milenal akan jadi berkah dan bukan jadi beban Indonesia. Dia bersyukur kini banyak generasi milenal yang literasi digitalnya maju sehingga, sehingga tak semua lulusan perguruan tinggi berebut jadi pegawai negeri sipil (PNS). (tim/red)

Editor: Ariyadi Ahmad

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita Terkait