JARRAKPOSLAMPUNG – Sepanjang bulan Januari – Mei 2024 kasus HFMD (Hand, Foot and Mouth Disease) atau yang lebih dikenal dengan Flu Singapura terus mengalami peningkatan di Kota Bandarlampung.
Menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Desti Mega Putri selama Januari-Mei tercatat 54 kasus Flu Singapura di kota tapis berseri.
Desti menjelaskan Flu Singapura bisa menular lewat berbagai cara. Pertama, melalui cairan dari hidung maupun tenggorokan yang keluar saat bersin. Kemudian, air liur atau ludah yang terlempar ke udara saat batuk.
Selain itu, penularan flu Singapura juga melalui cairan yang berasal dari luka melepuh dan permukaan benda yang sudah terkontaminasi oleh kotoran (tinja) pengidap.
Ia pun mengajak masyarakat khususnya di Kota Bandarlampung untuk menghindari Flu Singapura ini dengan rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, khususnya setelah BAB, mengganti popok anak, menyiapkan makanan, dan sebelum makan.
Kemudian, lanjut dia, tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam.
Selanjutnya, rutin membersihkan benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote tv, dengan benar. Serta beristirahat di rumah bila sedang mengalami gejala flu Singapura, sampai kondisi benar-benar pulih.
Desti menegaskan, selain melakukan himbauan ke masyarakat, Dinkes Kota Bandarlampung juga meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus Flu Singapura dan optimalisasi promosi kesehatan kepada masyarakat.
Sementara terkait vaksinisasi, ia menyebut belum tersedia.
Sebelumnya diberitakan, sejak Januari hingga Mei 2024, jumlah kasus HFMD di Bandar Lampung sebanyak 54 kasus.
Desti merincikan, adapun kasus flu singapura di Bandarlampung pada Januari 7 kasus, Februari 4 kasus dan Maret 11 kasus. Kemudian April 15 kasus serta Mei 17 kasus.
“Flu singapura ini gejalanya ditandai dengan demam, nyeri tenggorokan, nafsu makan yang menurun dan nyeri atau tidak enak badan. Kemudian 1-2 hari timbul bintik-bintik merah di rongga mulut yang kemudian pecah menjadi sariawan,” terangnya.
Lalu, lanjut Desti, timbul juga ruam kulit dan bintik-bintik merah di telapak tangan, dapat timbul juga di tungkai, lengan bokong dan kulit sekitar kemaluan.
Desti juga menjelaskan, gejala flu singapura umumnya ringan sehingga dapat hilang dengan sendirinya setelah beberapa hari.
“Sampai saat ini belum ditemukan adanya kasus kematian karena flu singapura,” jelasnya.
Meskipun demikian, Desti mengimbau warga Bandarlampung perlu meningkatkan imunitas tubuh dan personal hygiene sebelum terinfeksi flu singapura.
“Jika terinfeksi segera dapatkan pengobatan dan dilakukan isolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut,” tutupnya. (sandika)